Him.

1.5K 216 9
                                    

_

Katakanlah Jake penguntit, ia akan mengakuinya.

Lagipula, kau sebut apa orang yang memperhatikan orang lain secara diam-diam dari jarak jauh? Tentu saja penguntit.

Dan itulah yang sedang Jake lakukan sekarang. Menguntit.

Sudah 1 bulan Jake memperhatikan orang ini, setiap jam makan siang, orang ini akan berada di taman kota, menyantap makan siangnya sambil membaca buku. Sedangkan Jake sendiri akan duduk diam di mobilnya yang terparkir di sisi taman, sambil memperhatikan pria itu. Ya, orang itu adalah seorang pria.

Jika kalian bertanya, dimana dan bagaimana Jake bisa bertemu dengan pria itu. Jawabannya simpel, cafe baru dekat apartemennya.

Flashback 

Pertama kali buka, cafe itu sangat ramai, entah apa strategi marketing yang mereka gunakan. Jake yang baru saja ingin pergi ke kampus berniat mampir dan membeli satu latte serta kue untuk mengganjal perut.

Setelah masuk, Jake paham mengapa cafe itu sangat ramai, cafe ini bernuansa modern dengan robot cashier, tidak ada pegawai yang bekerja dibagian kasir, mereka hanya memiliki barista, chef, dan cleaning service, oh dan mungkin seorang manager, pria itu memakai seragam yang berbeda, mungkin pangkat lebih tinggi

Keadaan cafe itu sangat ramai, tapi tidak menghalangi sepasang mata Jake untuk melihat pria itu.

Raut wajah pria itu sangat serius, tangannya bergerak lincah memainkan gelas dan mesin kopi. Sesekali ia akan menggigit bibirnya tanpa sadar. Rambutnya berwarna coklat muda dengan celemek yang menggantung dilehernya.

Ya, sosok pria yang ia lihat adalah barista di cafe baru itu, The Silence.

Jake memperhatikannya selama 10 menit, ia terpaku dengan wajah indah sosok itu.

Lamunannya berakhir ketika nomor antriannya disebut oleh mesin yang tersedia, ia lalu berdiri dan mengambil pesanannya, extra double shot latte dan 2 potong fudgy brownies. Pelayanan disini mengharuskan pelanggannya mengambil pesanan mereka sendiri, mungkin owner cafe ini masih membataskan budget sehingga tidak mengerjakan waiters atau semacamnya.

Dan yang baru Jake sadari, ia lupa untuk melihat name tag si bartender itu.

_

Keesokan harinya, Jake menemukan fakta bahwa cafe ini menyediakan layanan drive thru. Dengan pengalaman kemarin, dimana cafe ini sangat ramai, ia memilih menggunakan layanan drive thru dengan mobilnya daripada harus mengantri sendiri didalam.

Setelah menyebutkan pesanannya, Jake mengendarai mobil maju untuk mengambil kopinya di jendela berikutnya, ia harus menunggu beberapa menit karena ada 3 mobil lain dihadapannya.

Entah memang takdir atau kebetulan, setelah salah satu mobil terdepan mengambil pesanannya dan mobil Jake maju dari antrian, posisinya sekarang benar-benar bersebelahan dengan tempat barista meracik minumannya.

Cafe ini memang dikelilingi kaca-kaca besar sehingga orang-orang dapat melihat proses pembuatan kopi dan keadaan pengunjung dari luar.

Jake memperhatikan sosok itu lagi, sosok itu benar-benar dekat dengannya.

Park Sunghoon.

Nama yang tertera di name tag yang bergantung di celemek sang barista. Jake tersenyum lalu memajukan mobilnya lagi untuk lanjut mengantri.

_
Sekarang tepat pukul 12.30, jam makan siang. Jake baru saja selesai dari kelas pertamanya, ia akan melanjutkan kelas kedua jam 3 sore nanti.

Niatnya ia mau mencari cafe atau restoran untuk makan siang, tapi sekarang ia malah mengendarai mobilnya pulang.

Break the Silence • jakehoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang