02 ; Permulaan.

210 57 18
                                    

•••

"Peraturan orientasi nomor 6, tidak ada tindakan fisik dalam segala hukuman pada seluruh kegiatan harian."

Jihyo terdiam kaku, sementara itu Aera tersenyum penuh kemenangan.

Taehyung yang berada di belakang barisan para maba menyenggol lengan Jimin yang kebetulan berdiri di sebelahnya, "Wah jim, chicken dinner."

Jimin tersenyum kemudian mengeplak belakang kepala temannya itu, "Ke depan bego, ambil alih eval nya buru"

Taehyung menggumam manja, "Gamau ah, atut"

Jimin yang masih berdiri di posisinya lantas menengok ke arah Taehyung perlahan, setelah itu mengangkat satu kepalan tangannya kemudian tersenyum.

•••

Sementara itu keadaan Aera bersama senior komdis bernama Jihyo itu masih kukuh bersitegang.

Aera masih berdiri tegak dengan senyuman percaya dirinya, sedangkan senior komdis di depannya menyilangkan tangan di dada sembari menahan emosinya

"Ah, maaf kakak senior. Apakah argumen yang menyudutkan kakak juga termasuk peraturan yang tidak boleh dilanggar? Apa aku juga harus turun satu set? dua set? atau mungkin tiga set?" ucap Aera dengan lantangnya di depan seniornya itu

Jihyo yang mendengar sarkasme dari adik tingkatnya itu menggertakkan giginya sembari menghela nafas kasar,

Setelah menutup mata sembari mengambil nafas Jihyo segera menatap mata Aera dengan tajam, "Ulangi perkataanmu."

Aera tersenyum menahan tawanya, "Hmmm sepertinya ucapanku barusan tidak memiliki kata-kata yang sulit untuk dicerna mahasiswa pada umumnya. Tapi baiklah, aku akan mengulanginya dari awal demi kakak seniorku yang terhormat."

Aera maju satu langkah mendekat ke arah Jihyo kemudian tersenyum, "Peraturan orientasi nomor 6, tidak ada tindakan fisik dalam segala hukuman pada seluruh kegiatan harian."

"Aku rasa seharusnya senior kedisiplinan seperti kakak sudah memahami peraturan ini bukan? Tapi sangat disayangkan, institut dengan akreditasi tinggi seperti ini masih memiliki mahasiswa yang belum bisa mengindahkan peraturannya."

Mendengar seluruh aula yang hening Aera segera memutarkan kepalanya untuk melihat situasi di sekelilingnya

Setelah mendapati situasi dimana seluruh mahasiswa dan senior fokus ke arahnya Aera lantas tersenyum ke arah Jihyo, "Wow, melihat semuanya diam dan tidak memberi sanggahan..bukankah itu menandakan bahwa mereka semua setuju dengan ucapanku kak?"

"DIEM KAMU, BARU JADI MAHASISWA BARU UDAH BERANI SAMA SENIOR. MANA SOPAN SANTUN KAMU? MANA RASA HORMAT KAMU?"

•••

Kendali Jihyo lepas, seluruh mahasiswa terkejut dengan bentakan Jihyo yang teramat sangat keras dan memekakan telinga.

Melihat Jihyo yang melepaskan kendalinya Aera langsung memberikan tepukan tangan sambil tersenyum senang, memuji senior di depannya dalam artian lain.

Setelah selesai bertepuk tangan, Aera menundukan badannya supaya kepalanya sejajar dan bersandingan tepat dengan kepala Jihyo

Begitu kepala Aera tepat di samping kepala Jihyo, Aera menoleh dan berbisik

"Wahai kakak senior yang terhormat. Apa perlu sekarang gue sujud di bawah kaki lo buat nunjukin rasa sopan dan hormat gue? Hell, stupid. Let's finish this fast. Kalo lo ngerasa bener buktiin, jangan cuma bentak-bentak gaada isinya."

M a - b a.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang