4

6 0 0
                                    

Nia terkejut melihat siapa yang ada di ruang makan tersebut

"Kak Arya" Ucap Nia kaget
"Nia"batin Arya
Arya hanya menoleh menanggapi panggilan Nia

" Kalian kenal"pekik mereka kompak
"Eum.. Dia kakak kelas aku di sekolah ma" Jawab Nia ragu²
"Bener nak? " Tanya mamanya Arya
"Eh hah.. Iya ma" Jawab Arya canggung
"Wahh bagus dong kalo gitu" Girang mereka kompak "lagi"
"Kebetulan apa ma, pa"tanya Arya dan Nia kompak. Jujur mereka sangat bingung dengan orang tua mereka
" Makan dulu yuk. Ntar baru kita bahas"ajak mamanya Nia
Nia pun segera duduk disamping abangnya. Nia menatap abangnya dengan tanya. Sedangkan Chiko hanya acuh. Dan itu mampu membuat Nia kesal

Skip

Setelah makan, keluarga Nia dan Arya berkumpul di ruang keluarga
"Nia, Arya papa mau ngomong sama kalian" Ucap papanya Nia serius
Nia dan Arya hanya diam menunggu sang papa bicara lebih lanjut
"Kalian tau kan kalo papa sama Anto itu sahabatan? " Tanya Dharma papanya Nia
Nia dan Arya lagi²hanya diam. Mereka merasa jantung mereka bekerja lebih cepat
"Jadi gini, si Dharma terlalu belibet. Kita dari dulu udah jodohin kalian" Ucap Anto to the point
"Tuh kan apa gue bilang"batin Arya dan Nia serempak
Nia dan Arya hanya saling tatap
" Emm om. Saya bisa bicara bentar sama Nia? "Ijin Arya pada Dharma
" Oh silahkan.. Boleh banget malah."jawab Dharma sambil menggoda anaknya yang sedang menunduk malu tersebut
"Kalo gitu saya pamit yah. Ayok Nia" Ajak Arya sambil menggenggam tangan Nia
Nia hanya menatap tangannya yang di genggam Arya
"Yuk" Ucap Arya lagi karena tidak mendapat jawaban dari Nia
Nia menatap Arya lalu mengangguk. Mereka berdua segera meninggalkan rumahnya Nia
"Mereka cocok yah" Ucap mamanya Nia
"Iya... Uhh gk sabar deh jadiin Nia menantu" Ucap mamanya Arya tak sabaran
Mereka hanya terkekeh mendengar ucapan Santi tersebut
"Abang kapan kayak Nia? " Tanya sang mama pada Chiko
Chiko hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Mereka semua seketika ketawa melihat reaksi Chiko

Back to Arya & Nia
Saat ini mereka berada di sebuah taman yang ada di sekitar rumah Nia
Suasana di antara mereka sangat canggung. Tidak ada yang memulai percakapan. Kedua nya masih dalam pikirannya masing²
"Emm..Nia" Panggil Arya
"Eh.. Iya kak" Kaget Nia
"Gk usah canggung gitu" Ucap Arya santai padahal dalam hatinya ia sangat ingin jungkir balik
"Emm iya" Jawab Nia kikuk
"Kamu bakal Terima perjodohan ini? " Tanya Arya
Nia? Dia masih diam
"Dia bilang kamu?? Gk salah dengar? Duh ni jantung juga. Gk  bisa diajak kompromi banget deh"
G

erutu Nia dalam hati
"Nia"
"Hey"
"Nia.. "
Nia tergelonjak saat merasakan ada yang memegang tangannya
"Eh iya kak" Ucap Nia yang masik terkejut
"Kamu kenapa? Kok ngelamun? Ada masalah yah? Kamu gk bisa Terima perjodohan ini yah? Atau kamu udah punya pacar? " Tanya Arya bertubi tubi
Nia melongo dibuatnya
"Satu satu kak tanya nya" Ucap Nia
Arya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Jadi gimana? Kamu gk Terima? "
Tanya Arya lagi
"Eum.. Aku Terima kok. Lagian ini juga kan permintaan orang tua kita. Yah jadi mau gimana lagi " Nia
"Eum ok. Sekarang aku mau jujur sama kamu" Ucap Arya serius
"Jujur apa kak? " Nia
"Jujur waktu pertama kali aku liat kamu di sekolah, aku udah suka sama kamu. " Ucap Arya tak main²
Nia masih diam. Ia tidak tau harus bilang apa
"Dan sekarang aku mau, kita jalanin hubungan kita karena emang kita saling suka, saling sayang, dan saling mencintai. Bukan karena dijodohin" Arya
Nia masih mencerna perkataan Arya. Namun dengan segera Nia paham apa yang dimaksud Arya. Nia menatap Arya lekat. Mencari kebohongan dimata lelaki tampan itu. Namun yang ia cari, tidak ia temukan
"Ini serius? Ini beneran? Kak Arya nembak aku? Ini mimpi apa gimana sih? Batin Nia
" Eum..jadi gimana kak? "Tanya Nia memastikan kalo yang ia pikirkan tadi benar.
" Kamu mau gak jadi pacar aku? "Ucap Arya yang membuat Nia terdiam
" Emang cara aku nembak kamu gk seromantis orang lain. Tapi inilah aku. Aku yang apa adanya. Gimana? Kamu mau?"tanya Arya tidak sabaran
"Mm mau kak" Jujur Nia masih canggung dengan keadaan ini
"Beneran? " Tanya Arya memastikan
Nia hanya mengangguk, menatap, sambil tersenyum ke arah Arya
Dengan segera Arya membawa Nia ke pelukannya

"Nyaman" Itulah yang Nia rasakan sekarang

Nia dengan ragu membalas pelukan Arya
Setelah beberapa menit dalam kondisi seperti itu, Nia dengan perlahan melepas pelukan itu
"Makasih yah" Ucap Arya sambil tersenyum
Nia membalasnya dengan tersenyum juga
"Pulang yuk" Ajak Nia
"Yuk"

Bersambung...

Next or not
I hope you're enjoy this story
Don't forget to vote and coment

Tbc..

Ketos My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang