Orange 2

90 19 7
                                    

Saat aku sendirian dan merasa khawatir
Malam ketika aku tak bisa tidur
Kita terus berbicara

°°°°

Di malam itu...

"[Name], kamu belum tidur?"

"Belum, kalau udah aku gak bakal jawab telfonmu dong."

Dia tertawa, "Hehe, iya sih."

"Ada apa telfon? Rumah kita sebelahan lho, ngapain pake telfon segala."

Bukan, bukan maksudmu tidak mau menerima telfon nya. Tapi biasanya memang, kalau ingin mengobrol kalian lebih suka bertemu langsung daripada harus lewat telfon. Toh rumah kalian memang bersebelahan. Hemat pulsa lah.

"Mmmm, enggak apa apa. Pingin aja telfon," lalu dia tertawa lagi.

"Hah, tumben. Emang kamu lagi luang? biasanya juga sibuk ngurusin ujian mu itu."

"Iyalah, kan ujian nya udah selesai. Tinggal nunggu hasil sih."

Dari nada bicara nya, kamu menebak mungkin dia sedang bahagia.

°°°°


Aku ingin tahu apa yang kau lihat
Apa aku akan bisa melihatnya disini?

"[Name], coba deh liat keluar."

"Huh?"


Kamu bingung. Ngeliatin apa malam-malam begini? Bintang? Tidak, itu terlalu romantis. Bulan? Seingatmu ini belum tanggal nya. Lalu apa?

"Ada pesawat."

Oh ternyata hanya pesawat.

"Iya, ada pesawat."

"Kita sama-sama liat, berarti kita lagi liat langit yang sama."

"Rumah sebelahan gini, ya jelas sama lah."

Dia tertawa. Lagi.

"Hajime."

"Hmm."

"Kamu... Keliatannya lagi seneng ya?"

"Masa?" orang ini, bukannya dijawab malah balik nanya.

"Nebak aja sih."

Hening. Kalian berdua sama sama diam.

"... "

"... "

"... "

"... "

"Mm, sebenernya aku udah tau hasil ujian nya."

"Gimana hasilnya?"


Di tempat lain, Iwaizumi tersenyum sambil menjawab, "Aku diterima, [Name]. Aku diterima."

Entahlah. Seharusnya kamu senang mendengarnya. Seharusnya.


"Ciee, selamat ya," katamu sambil tersenyum. Lebih tepatnya pura-pura.

"Iya, akhirnya usahaku gak sia sia."

Kamu diam. Dadamu sesak. Namun tidak bisa mengeluarkan air mata.

"Ah iya, nanti kalau gak ada aku. Kamu harus cari temen ya jangan sendirian."

'Apa sih, udah kubilang temenku banyak' batinmu. Namun kamu tak berniat menjawabnya.

"Nanti, kalau ada apa apa kasih tau aku ya. Ini janji lho. Aku juga, kalau ada sesuatu pasti aku cerita ke kamu," sambil tertawa.

'Apaan coba, bikin janji sendiri' namun lagi-lagi tidak berniat menjawab.

"[Name], kok kamu diem aja. Kayaknya udah ngantuk, ya. Yaudah aku tutup, Dadahh."


Telfon pun terputus. Malam itu, satu lagi hal yang pasti akan kamu rindukan.

°°°°

Aku pinjem momen waktu kaori nelfon kousei cuma mau bilang ada pesawat. Tapi gatau kenapa waktu nonton, aku ngebayangin nya malah sama tsubaki :'

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang