Orange 4

48 8 3
                                    

Warning! Tidak jelas!

Sore itu, sambil ditemani senja...

Kamu tengah berdiri di balkon kamarmu. Sekedar melepas penat. Hari harimu kini banyak dihabiskan untuk belajar. Jadi kamu memutuskan untuk menghirup udara segar menikmati langit sore itu yang menurutmu lebih indah dari biasanya, sebelum memulai aktivitas rutin mu. Belajar di malam hari.

Sore itu juga, seperti biasa ditemani telfon dari Iwaizumi Hajime. Hanya mengobrol ringan sambil sesekali tertawa. Itulah rutinitas kalian berdua. Dan mungkin, ini akan menjadi terakhir kalinya.

Aku terus memastikan apa saja yang tersisa
Sesuatu yang bersinar dan tak akan hilang

"Biasanya, kalau aku nengok ke balkon sebelah. Kamu suka muncul, eh sekarang udah enggak."

"Iya iya, dulu kita suka tuh ngobrol pake isyarat disitu."

"Kamu sih, pake ke luar kota segala."

"Ya namanya juga ngejar cita-cita, [Name]"

Kamu diam. Ingatanmu terputar kembali. Membayangkan saat-saat sebelum dirinya pergi mencapai cita-cita nya. Memori kalian ketika masih kecil, saat itu ketika Iwaizumi mengajakmu bermain perang pistol air di balkon kamar kalian. Berlanjut ketika kalian selalu pulang bersama sehabis sekolah. Perjalanan pulang yang selalu diisi canda tawa kalian berdua. Sesekali mengingat senyuman nya, yang tanpa sadar itu membuatmu ikut tersenyum.


"[Name], belakangan ini aku mulai sibuk. Tugas kuliah ku makin banyak,"

Nada bicara nya berubah, terdengar seperti dia sedang lelah. Atau, mungkin gelisah?

"Jadi, mungkin aku bakal jarang telfon kamu kayak gini. Mending, kita fokus buat kehidupan kita masing-masing dulu ya. Lagipula, kamu kan juga pasti sibuk buat persiapan ujian nanti kan? Ah, kalau soal itu aku gaakan lupa, aku tetep mau bantu kamu belajar, kok.  Dan lagi—"

"... "

Kamu diam. Menunggu dia melanjutkan perkataan nya.

"Aku...sebenernya udah punya pacar. Aku gamau pacarku cemburu kalau aku sering menelfonmu."

Kamu kembali terpikir tentang wanita di foto tersebut.

'Ternyata pacarnya'.

"Ah gitu ya, pantes aja waktu itu profilmu ganti. Jarang banget pake foto sama cewe. Ternyata sama pacarmu ya, gak cerita lagi."

Kamu ---pura-pura--- tertawa.

Sedangkan disana, Iwaizumi bingung. Bingung harus menjawab apa.

"Yaudah, telfon nya aku tutup ya. Aku mau belajar dulu. Kamu juga pasti mau telfon pacarmu, kan? Sudah ya."

Kamu memutuskan telfonnya sepihak. Peganganmu mengerat pada pagar.  Air matamu tumpah. Bersamaan dengan bergantinya senja menjadi malam. Kamu tidak rela senja mu dibawa pergi.

Di kota dimana jingga mewarnai segalanya
Aku mencoba untuk menyimpan air mataku

°°°°

Gatau aku ngetik apaan —.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang