Latihan berlangsung selama tiga jam. Aku tidak pernah berlatih selama ini. Biasanya hanya satu jam setengah. Seluruh badanku rasanya mati rasa. Beliau tidak hanya melatih fisikku di air, namun di darat juga. Ternyata banyak teknikku yang keliru. Dengan sabar Pak Joko membimbingku.
Setelah membersihkan diri, kini waktunya makan malam lagi bersama Pak Joko. Menu malam ini berbeda dari kemarin tapi sama banyaknya.
"Bagaimana, masih kuat aku bimbing?" Pak Joko bertanya memecah keheningan.
"Masih!" aku dengan tegas menjawabnya.
"Sepertinya kamu kelelahan. Aku ada pelayan khusus memijat. Mau?"
"Ah tidak perlu. Aku masih kuat kok."
"Hmm atau aku saja yang memijatmu?"
"A-Ah tidak usah repot Pak."
"Hahaha baiklah."
Jam sembilan. Waktunya aku tidur.
Tiba-tiba jam dua belas aku terbangun. Tenggorokanku kering, aku ingin minum sesuatu yang dingin. Aku menuju dapur dengan mengucek mata.
"Candra?"
"AH! Pak Joko!? Maaf aku terkejut. Aku kira anda sudah tidur."
"Aku terbangun. Sedang apa kamu?"
"Aku haus. Anda juga ingin minum?"
"Tidak, terimakasih."
"Baiklah. Apa anda akan berdiri di sini terus?"
"Tidak juga hahaha. Aku hanya tidak bisa tidur lagi. Aku ingin berendam."
"Berendam? Jam dua belas malam?"
"Iya. Kamu mau ikut?"
"Tidak. Pasti airnya sedingin es. Lebih baik aku tidur."
"Tentu tidak. Aku punya kolam air panas khusus untuk berendam. Ikutlah! Kamu belum pernah kan merasakan sensasinya berendam di kolam air panas jam dua belas malam?"
Sebenarnya aku penasaran juga dengan kolam air panas yang diceritakan Pak Joko. Kolam itu kecil terletak di sebelah kolam yang ku buat untuk latihan.
"Baiklah. Tunggu, aku akan ganti baju."
"Tidak perlu. Kamu pakai celana dalam kan? Itu sudah cukup."
Tiba-tiba tanganku digandeng menuju kolam itu. Suasananya sangat cantik diimbuhi dengan lampu berpendar dari dalam kolam. Pak Joko melepas bajunya meninggalkan celana dalamnya yang ketat berwarna putih. Seperti yang beliau bilang sebelumnya, 'tidak perlu sungkan kita kan sesama pria', jadi membuka baju di depanku adalah hal biasa baginya.
Aku juga mulai melepaskan bajuku hanya meninggalkan boxer-ku saja. Sebenarnya aku tidak menggunakan celana dalam karena saat tidur aku lebih nyaman menggunakan boxer. Dan acara berendam ini tidak direncanakan jadi aku tidak ada persiapan, apalagi Pak Joko tidak memberi kesempatan aku ganti baju.
Angin malam menerpa kulitku rasanya seperti ditusuk ribuan jarum dingin. Aku menyilangkan tanganku menutupi dadaku setidaknya memberi sedikit kehangatan.
"Lepas saja boxer-mu." suruh Pak Joko.
"Sebenarnya aku tidak memakai celana dalam."
"Ah... Baiklah. Masuklah ke kolam biar hangat."
Aku mencelupkan kakiku dan merasakan sensasi air panas di kolam. Air ini membuat tubuhku seperti meleleh akan kenikmatan. Panasnya pas karena diatur dengan alat super canggih.
Pak Joko menggandengku lagi, mengajakku ke tengah-tengah kolam. Di dalam sana ada semburan seperti sumber mata air, katanya bagus untuk menghilangkan rasa lelah dan melancarkan peredaran darah. Rasanya seperti dipijat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imajinasi: Instruktur Renang
Short StoryPERINGATAN! konten dalam kisah ini adalah 'dewasa'. kisah ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis. penulis memohon maaf apabila terjadi kesamaan nama tokoh dan tempat. seluruh nama tokoh dalam kisah ini adalah nama samaran. selamat membaca~