•END• Saya istri kecil penjahat itu

23

kembali

Saya istri kecil penjahat itu

Cina tradisional

Mempersiapkan

Mematikan lampu

Besar

di

kecil

Bab 23

    Mu Wanwan sangat senang hari ini, terutama ketika dia menerima telepon dari kru.

    Begitu banyak peran yang bersaing cukup beruntung untuk diturunkan olehnya, dan perasaan diakui tak terlukiskan.

    Tapi dia tidak bisa membagikannya dengan Dalai Huo.

    Bagaimanapun, orang tidak akan cemberut jika mereka menandatangani ratusan juta kerjasama.

    Jarak antara dua orang ini terlalu jauh, dan tidak berlebihan jika dipisahkan oleh langit.

    “Kemana perginya ini?” Saat

    dia berjalan, Mu Wanwan menemukan bahwa jalannya tidak benar, itu bukanlah jalan menuju rumah tua itu.

    Huo Jinshen tampak samar-samar: “Malam ini kembali ke Shangpin Lanting.”

    Shangpin Lanting adalah rumah pernikahan Huo Jinshen.

    Mu Wanwan mengerutkan kening: “Mengapa?”

    Huo

    Jinshen berkata dengan pelan : “Kamu akan tahu kalau kamu menunggu.” Itu misterius, pria itu menolak untuk mengatakannya, dan Mu Wanwan tidak repot-repot bertanya.

    Segera setelah tiba di Shangpin Lanting, Mu Wanwan mengikuti Huo Jinshen ke dalam vila.

    Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan Huo Jinshen, dan mengapa rumah tua itu harus tinggal di ruang pernikahan.

    “Tuan, nenek,” pengurus rumah tangga

    Guola melaporkan, “semuanya sudah siap.” Mu Wanwan berdiri di samping Huo Jinshen, bertanya-tanya apa sebenarnya yang dia persiapkan.

    "Kemarilah," kata Huo Jinshen sambil melepas arlojinya dan meletakkannya di atas nampan yang dipegang oleh pengurus rumah tangga.

    Segera Yu Ma datang dengan nampan.

    Sebuah cangkir yang sangat halus diletakkan di atas nampan.Warna kuning transparan tampak seperti batu akik mengkilap. Aku tidak tahu apa isinya. Yu Ma sangat berhati-hati, karena takut tumpah secara tidak sengaja.

    Mu Wanwan melirik cangkir itu dan kemudian ke Lu Sichen dengan bingung.

    Saat ibu mendekat, Huo Jinshen mengulurkan tangan dan mengambil cangkir kuning dan membawanya ke Mu Wanwan secara pribadi: "Minum."

    Mu Wanwan melirik ke bawah, ada cairan merah bergoyang di cangkir halus itu, dan dia tidak bisa melihat apa itu.

    “Apa ini?” Mu Wanwan curiga Huo Jinshen akan meracuninya?

    "Itu bagus untuk tubuhmu," jawab Huo Jinshen kaku.

    Mu Wanwan mengerutkan kening, tidak mau menjawab, tetapi Huo Jinshen dengan keras kepala menolak untuk mengambilnya kembali di depannya.

    Dia memutar hidungnya dan berkata, “Benar-benar ingin minum?”

    Huo

    Jinshen mengangguk: “Baiklah, saya ingin minum.” Mu Wanwan menyerah. Dia mengambil cangkir dengan kedua tangan sambil mendiskusikan kondisi dengan Huo Jinshen: “Itu sebentar. Ada yang ingin aku katakan, dan kau harus setuju. "