bulan ketiga kangmin berada di unit mereka. sudah tiga bulan pula minhee tidur dengan tidak nyaman, karena takut jika sewaktu waktu malah menindih kangmin yang tidur di sebelahnya.
yunseong sudah siap dengan gitarnya pagi ini, rutinitas dikala liburan. dia memutuskan untuk bermalas malasan di ruang tv, daripada ikut bermain bersama teman teman nya yang suka tidak tahu diri itu.
tak lama minhee keluar dari kamar, dengan rambut acak acakan dan kantung mata yang terlihat jelas.
"mata kamu kenapa gitu, dek?" tanya yunseong.
minhee yang sudah duduk disebelahnya menoleh sekilas. lalu menatap lurus kedepan sambil meraih remot tv di meja.
"tumben nanyain? biasanya aku dicuekin." minhee balik bertanya.
yunseong bingung, "loh, perasaan saya gak pernah nyuekin kamu?"
minhee menghela nafas pelan, "sejak aku pertama nginjakin kaki disini nih, disini-" ucap minhee sambil menginjak nginjak lantai dibawah nya.
"kakak tuh, bawaan nya kek mau ngusir aku sejak pertama kali liat aku, dari kakak yang selalu menghindar tiap aku ajak ngobrol sampe kakak yang selalu pergi tiap aku ada di kamar, jatoh nya aku kek benalu disini, bikin kakak gak nyaman-" ucap minhee lirih di akhir kalimat.
yunseong masih diam, menunggu mimhee menyelesaikan kalimatnya.
"kakak ke kamar waktu mau tidur doang, diajak ngobrol gabisa aku kek hidup sama mayat. sampe rasanya mau pindah aja, tahan tahanin dah hidup sendirian."
setelah itu hening, minhee dengan perasaan lega nya dan yunseong dengan perasaan bersalahnya.
"maaf, " ucap yunseong tiba tiba, membuat minhee terlonjak kaget dari tempat duduk nya. dia tidak salah dengar?
"maaf udah bikin kamu gak nyaman, maaf bikin kamu tersinggung sama sikap saya. tapi jangan pergi, saya butuh kamu." minhee rasanya ingin jadi jelly saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.