1 | Malam Minggu

2.1K 235 143
                                    

Warning : Typo bertebaran, gaje dan garing, gila dan kebobrokan lainnya.
Note : Disini saya pakai(?) Maschenny dan Asensio versi data. Jd fisik mereka rada-rada mirip dengan Aguero dan Hatzling :v.

Selamat membaca ✨
-----------------------------------------------------------


Malam ini malam Minggu. Malam yang cocok untuk berduaan dengan sang pacar ataupun meratapi nasib, namun tidak untuk keluarga Khun.

Kok bisa? Padahal mereka semua kumpulan bibit unggul berkat gen sang ayah, Khun Edahn :v
Tapi sekali lagi, mereka semua ini jomblo kecuali Edahn yang fakboy. Kenapa begitu?

Itu karena mereka penakut.

Contohnya saat mereka sedang nonton film horor.

Ini berawal dari sang kepala keluarga, Khun Edahn yang mendapat film horor baru dari temannya, Jahad. Jahad bilang kalau nonton film ini harus ramai-ramai. Jadilah Edahn mengajak anak-anaknya yang kebetulan ada di depan matanya, enam orang doang. Kok enam doang? Soalnya kalau semua diajak, satu stadion ga bakal cukup aowkwkwkkw.

Awalnya Aguero ogah banget nonton bareng,tapi Kisea, adiknya memaksa dengan ancaman akan membeberkan semua aib Aguero ke teman-temannya. Aguero yang punya harga diri tinggi terpaksa mengikuti ajakan Kisea.

Mereka semua berkumpul untuk menonton di bisokop yang cukup besar mengingat anak Edahn yang banyak tapi yang nonton sedikit. Asensio dan Edahn duduk paling depan. Sementara Hatzling, Ran, Aguero, Maschenny, dan Kisea duduk dibelakang mereka. Disamping kanan kiri mereka ada popcorn yang dibuat oleh Maschenny dan cola simpanan Asensio. Ran sendiri lebih memilih membawa Yoghurt nya daripada makan popcorn. Awalnya Aguero bingung kenapa Ran mau ikutan nonton. Setelah sesi wawancara, rupanya Ran di ancam gak dibeliin Yogurt sama Maschenny selama sebulan.

Film berjalan dengan lancar aman Jaya, walaupun Asensio yang duduk paling depan berteriak-teriak seperti orang gila, disampingnya Edahn gigit jari sambil sesekali menutup wajahnya. Aguero heran, sudah duduk paling depan, paling antusias, tapi paling penakut.

Aguero melirik ke samping kanannya, Kisea dan Maschenny sedang saling berpelukan.

'Kalau takut ngapain maksa nonton sih?' begitulah kira-kira isi hati Aguero. Kini Aguero melirik samping kiri nya dimana Ran tertidur dengan mulut terbuka lebar, sendok Yoghurtnya masih setia bertengger di mulutnya. Hati-hati nanti masuk ke tenggorokan dan nyangkut :v//plak.

Disampingnya ada Hatzling yang menatap layar lebar di depannya dengan muka datar. Ia sudah menonton film ini bareng Urek bulan lalu karena itu ia tidak takut ataupun kaget saat ada jumpscare. Seingat Aguero, Hatzling tadi ingin memberi spoiler tapi malah dilempar lakban sama Asensio.

Ga ada akhlak memang.

Alur film sudah di tahap komplikasi. Asensio dan Edahn semakin ribut, Kisea dan Maschenny saling tutup-tutupan mata dan Ran masih tidu-- oh tidak hanya Ran, Hatzling juga tertidur.

Aguero sebenarnya ingin tidur saja, tapi teriakan Asensio seperti banci membuatnya sakit kepala. Sedari tadi kaki Aguero gatal ingin menendang kursi Asensio(dan Edahn) didepannya, tapi ditahan sama Kisea. Kisea bilang dia gak mau ikutan diusir kalau Aguero durhaka sama Edahn. Padahal dari dulu Aguero sudah durhaka. Ia bahkan pernah nyolong tas sakti Edahn yang harganya jutaan atau miliaran lalu dijual kembali ke temannya seharga cilok.

Hujan turun deras. Mungkin malam ini ada badai. Semakin menambah kesan horor di teater tersebut. Namun tiba-tiba

Ptz

Sial
mati listrik

Dan lebih sialnya lagi, mati listrik tersebut bertepatan dengan hantu yang tiba-tiba muncul di layar dan suara petir.

𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘔𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang