chapter 2

86 17 3
                                    

(namakamu) dan Iqbaal pergi ke toko yang menjual khusus produk Indonesia yang terletak tak jauh dari kampusnya.

"Lu pernah ke Melbourne (nam)?" tanya Iqbaal untuk mencairkan suasana, sebab sudah sekitar 6 menit mereka berjalan hanya suara langkah kaki yang terdengar, alias tidak ada yang berani memulai percakapan

"Belum baal"

Iqbaal hanya mengangguk geram, bukan jawaban itu yang ia ingin kan, jawaban yang singkat, padat, dan jelas, ia ingin (namakamu) bisa memancing dengan pertanyaan balik agar bisa mencair kan suasana

(namakamu) pun geram, kenapa hanya jawaban itu yang keluar dari mulut nya, sudah sejak 6 menit dari mulai mereka berjalan, otak (namakamu) sebenernya sudah berfikir keras untuk menyusun pertanyaan dengan kalimat yang pas. tetapi sulit sekali berfikir karena ia terlalu gugup berada di dekat pria pujaannya tersebut

Sangking fokus mikir (namakamu) tidak menyadari ada sedikit tanjakan di jalan yang ia lewati yang membuat iya hampir salto * ngejengkang mmksut gua"

Dengan sigap Iqbaal yang berjalan di samping (namakamu) menangkapnya dan membuat gadis tersebut jatuh ke dalam pelukan Iqbaal (oke gais ini drama bgt)

(namakamu) mendongak ke atas dan melihat wajah Iqbaal yang keliatan sangat syok

Saat (namakamu) mendongak batin iqbaal bergetar dan terpesona melihat wajah (namakamu) yang cantik walaupun dalam keadaan syok

Batin iqbaal 'MasyaAllah cantik bgt'

"Eh astaga maaf baal, maaf bgt " (namakamu) segera melepaskan pelukannya ke iqbaal dan berusaha bersikap biasa saja walaupun sangat keliatan jelas bahwa gadis tersebut sangat salah tingkah

Iqbaal terkekeh kecil melihat gadis wajah gadis cantik tersebut yang terlihat salah tingkah dan hatinya terus bergedup kencang

"Gapapa kok gapapa, makasi ya pelukannya, lu pelukable bgt"

"Hah? iya eh, engga ah biasa aja"

"Gausah gugup gitu udah, jadi makin cantik" ucap Iqbaal pelan

"Eh apa baal?"

"Hah? engga kok, ini udah sampe ayo masuk"

Iqbaal membukakan pintu toko tersebut sambil tersenyum ke arah (namakamu)

Batin (namakamu) terus bergejolak 'gua mimpi ada dah semalem kok halu halu gua bisa terealisasikan gini '

(namakamu) melihat keranjang milik iqbaal yang penuh terisi dengan makanan serba instan, membuat jiwa kekepoan (namakamu) meningkat

"Kok lu beli yang instan semua si baal?"

"Ya gimana gua gabisa masak, makanan di sini juga western semua gua gasuka bgt"

"Mau gua masakin ga?" entah kesambet apa (namakamu) menanyakan hal tersebut pada Iqbaal

"Lu bisa masak (nam)?"

" Bisa lah dikit dikit, mau gua masakain coto makassar ga? gua yakin pasti lu kangen bgt"

"Lu tau dari mana gua suka coto makassar?"

(namakamu) menggeram pada diri sendiri, bisa bisa nya dia mengatakan hal tersebut pada Iqbaal.

"E-eh tau, eh emang lu suka coto ya baal, kebetulan bgt soalnya gua suka coto juga baal" alibi (namakamu)

"Wah cocok juga ya kita (nam)"

"Cocok apanya?"

"Ah engga, yauda jadi mau buat coto nya? cari bahannya yuk"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love u From The StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang