Louder Than Bombs (end.)

256 27 82
                                    

Yoongi telah membersihkan tubuh mereka, dan sekarang hanya berpelukan di atas tempat tidur itu.

Nanti dia akan mengganti kain-kain tempat tidurnya. Sementara ini, dia hanya akan memeluk Jungkook.

Mereka tak merasa ada nafsu bahkan jika saling menempel kulit antar kulit seperti ini. Jungkook memiliki senyum lebar di wajah bersinar miliknya.

Yoongi menyisir rambutnya dengan pelan. Mereka terdiam.

Hingga Yoongi tiba-tiba bersuara.

"Aku menyayangimu, Jungkook."

Dan Jungkook bisa merasakan sesuatu yang meledak di dadanya. Perutnya seperti penuh oleh kupu-kupu. Ia terkejut, tentu saja.

"A- Bisa kau ulang, hyung?"

Yoongi terkekeh. "Aku menyayangimu, pangeran kecil ku. Aku cinta. Sangat."

Dan Jungkook menangis. Yoongi kembali bingung. Jungkook benar-benar manusia yang sulit dipahami baginya.

"Kenapa kau menangis?"

Jungkook menghapus air matanya, dan mendongak. Menatap Yoongi yang menatapnya penuh dengan cinta. Air matanya kembali berkumpul di mata bulatnya itu.

"Aku pikir... aku berkhayal saat kau mengatakannya tadi..."

Oh.

Yoongi tersenyum, sangat lebar. Dia memeluk Jungkook dengan erat. "Oh, Jungkookie..."

Jungkook benar-benar bahagia. Yoongi akhirnya mengatakan kata itu. Kata-kata yang ia tunggu selama ini.

Ia awalnya berpikir bahwa Yoongi tak pernah menganggapnya lebih dari adik yang harus dijaga. Tapi malam ini, Yoongi membuktikan bahwa dia sama sekali tak menatapnya sebatas adik saja.

Jungkook menguap, dan Yoongi menyisir rambutnya sekali lagi. Yoongi memancarkan kehangatannya, dan membuat Jungkook mengantuk.

Sangat hangat, begitu lembut. Membuatnya semakin mengantuk.

"Seharusnya kau pakai pakaianmu, Jungkook."

Jungkook menggeleng lemah. Ia bergumam, "Tidak mau..."

Yoongi mencium kepalanya. "Baiklah. Kau istirahat saja disini. Aku akan membantumu memakai baju."

"Mmh..."

Mata Jungkook tertutup. Dahinya berkerut ketika Yoongi bangun dan mencoba memakaikannya baju.

Ia merasa geli saat Yoongi mencoba membantunya memakai pakaiannya. Yoongi benar-benar berusaha. Ia terkekeh.

Setelah berpakaian, dan tak lupa memakai baju untuk dirinya sendiri, Yoongi kembali memeluk Jungkook. Dia mencium pipi Jungkook.

Jungkook terkikik geli, matanya tertutup, tapi ia tahu bahwa Yoongi tersenyum lebar kepadanya.

Ia lalu merasakan Yoongi mencium puncak kepalanya, dan segera memeluknya dengan pelan.

Walau tubuhnya lebih besar dari Yoongi, tapi dia suka dipeluk olehnya.

"Istirahatlah, Jungkook."

Jungkook mengangguk pelan. Ia mendekat pada dada Yoongi, dan menggelengkan kepalanya. Hidung bulatnya ia gesekkan disana, dan Yoongi mengelus lengannya.

Jungkook merasa bahagia sekarang.

×××Louder Than Bombs×××

Saat Jungkook terbangun, ia tak menemukan Yoongi. Dan malah mendapati sang Raja yang melotot kepadanya.

Louder Than BombsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang