"Setiap manusia memiliki lukanya, dan dia berhak memendamnya"
-Elea Gitasina Leteshia🌼🌼🌼🌼🌼
"ARKAN KEMBALI"
SMA Pradana menjadi heboh dengan pengumuman kembalinya seorang siswa yang tiba-tiba menghilang dari sekolah bersama ketujuh temannya. Sorot mata para murid tidak lepas dari sosok Lelaki tinggi dengan hoodie hitam dan celana abu-abunya. Di pergelangan tangan sebelah kanannya terdapat gelang hitam dengan lambang macan atau sebuah simbol dari nama gengnya yaitu GURDAMS FAMS. Diikuti ke tujuh temannya, lelaki itu berjalan memasuki gerbang sekolah diiringi dengan suara bisikan disetiap sudut sekolah seolah keberadaannya sudah sangat ditunggu-tunggu.
"Berhenti."
Suara itu datang dari samping kanan Arkan. Murid perempuan dengan pita merah sebagai ikat rambutnya berhenti tepat didepan Arkan dan teman-temannya. Ada sebuah kertas dan pulpen di tangan kanan gadis itu.
"Lo terlambat." ucapnya.
Arkan menatap perempuan itu dengan tatapan tajamnya. Ia mengamati setiap sisinya "Elea Gitasina L." Batin Arkan membaca papan nama murid perempuan tersebut. Merasa tak penting Arkan dan teman-temannya kembali berjalan mengabaikan Elea.
"Berhenti gue bilang." ucap Elea namun Arkan tidak juga menoleh ia justru terus berjalan.
"Gue bilang berhenti ya berhenti." karena geram Elea berjalan kemudian menarik hoodie Arkan dari belakang yang membuat lelaki itu tersentak.
"Budek ya lo? Jangan mentang-mentang lo dan teman-teman lo itu anak baru trus lo jadi seenaknya." sambung Elea lagi.
"Persetan." itu bukan suara Arkan. Itu suara Dizka. Lelaki dingin dengan kaos hitam polos dibalut dengan almamater berwarna merah hitam milik sekolah. Ia membuka kaca mata hitamnya kemudian berbalik menatap Elea.
"Apa?" tanya Elea nyolot.
"Lo gak tau kita-kita, dan jangan halangi langkah kami terutama Arkan. Jangan cari masalah." Tegas Dizka memperingati.
"Lo pikir lo siapa? Raja?" Elea membalas. Ia sama sekali tak takut.
"Raja bapak kao. Kao itu pasti anak Osis kelas 2 jadi kao tidak kenal siapa kita." celetus Bimbo, menunjuk Elea dari kejauhan.
Sekarang Elea menjadi pusat perhatian seluruh sekolah karena berani menghalangi langkah seorang Arkan dan ketujuh temannya. Tatapan-tatapan aneh begitu lekat tertuju kepadanya. Namun, Elea sama sekali tidak peduli, yang ia pedulikan adalah tanggung jawabnya sebagai anak Osis yaitu mencatat murid yang terlambat siapapun orangnya.
"Walaupun lo itu kakak kelas, sekali gue gak kenal sama lo ya bakalan tetap enggak. Ini tugas gue buat nyatet lo dan bawa lo ke bk. Lo semua jangan sosoan karena sekolah ini bukan milik orang tua lo." ujar Elea seolah menantang ketujuh lelaki itu.
"Terus kenapa kalau gue akan tetap sosoan?." kini Arkan yang berucap. Ia berbalik badan menghadap Elea.
"Lo liat teman satu Organisasi lo itu?." kata Arkan memegang dagu Elea. Menuntun kepala gadis itu untuk menatap anak-anak Osis yang hanya diam di pos satpam sana. "Dia bahkan takut dan gak berani ikut campur atau bahkan bantuin lo."
Elea menghempas tangan Arkan yang berada pada dagunya dengan kasar. Tidak terima ia diperlakukan seperti itu.
"Eeee santai bosqu, jangan main kasar." ejek Arkan tertawa remeh.
"HAHAHA. Najis lo sok penguasa."
Perkataan Elea barusan menjadi penghinaan bagi seorang Arkan. Ia Men-ngode temannya Dhika dan Bimbo yang memiliki bada besar untuk membawa Elea ke tempat khusus untuk mereka atau sering disebut oleh para murid "DEVIL AREA."
"Apa nih." bentak Elea, gadis itu memberontak berusaha melepas pegangan dari Dhika dan Bimbo. Tapi naas Elea kali ini kalah karena ukuran badannya yang cukup kecil. "Mau lo apa hah."
"Kita berurusan." Bisik Arkan tepat ditelinga Elea. Seolah perkatannya menjadi jawaban dan hinaan dari Elea.
Mata Elea menatap keseluruh penjuru sekolah berusaha mengisyaratkan untuk menolongnya. Namun satupun dari banyaknya yang menyaksikannya tidak ada yang berani menolongngnya. Hanya raut muka tegang dan takut yang mereka tampilkan ketika Elea mulai diseret ke ruangan khusu anak Gurdams.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Jangan lupa follow official ig @titikjemari dan @gurdamsfams
salam tulis dari aku💖
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN
Teen FictionIni adalah sebuah teka teki yang dimainkan oleh Arkan Lelaki misterius yang kehadirannya akan membuat gadis bernama Elea terguncang.