part 13

7.7K 923 14
                                    

"Apa kau sudah meminta maaf pada lisa?" Tanya soo bin.

"Belum. Dia tidak menjawab panggilanku" ucap irene.

"Kalau begitu temui dia. Minta maaflah" ucap tae hee.

"Eommamu benar. Jika appa jadi lisa, sudah pasti appa juga akan marah. Itu adalah hal yang wajar" ucap soo bin.

Beberapa saat kemudian jennie keluar dari kamar dengan pakaian rapi. Ia mengucapkan selamat pagi dan mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Eomma..  appa.. aku pergi" ucap jennie.

"Kau tidak sarapan?" Tanya soo bin.

"Aku akan sarapan bersama lisa. Lisa sedang membutuhkan sahabatnya sekarang karena tunangannya sudah tidak lagi peduli padanya" ucap jennie sambil melirik irene.

"Apa maksud ucapanmu?" Tanya irene.

"Bukankah ucapanku sudah jelas unnie. Sudah tiga hari kau hanya berdiam diri dan tidak ada rencana untuk meminta maaf pada lisa. Jika seperti ini lebih baik kau tinggalkan lisa. Orang sepertimu tidak pantas mendapatkan lisa" ucap jennie.

"Jennie kim cukup!!!!! Jaga bicaramu" bentak irene.

"Kalian berdua berhentilah bertengkar" ucap soo bin.

"Mianhe appa... aku pergi dulu" ucap jennie lalu pergi meninggalkan rumah.

Jennie bergegas pergi kerumah lisa.  sebelum ke rumah lisa, jennie mampir ke sebuah toko roti dan membeli beberapa roti kesukaan lisa.

Sesampainya di rumah lisa, jennie melihat seorang wanita sedang berdiri membelakanginya dan berbicara dengan ahjumma.

"So min unnie?" Tanya jennie.

So min berbalik dan tersenyum menatap jennie. "Hei jennie... kau datang pagi pagi sekali" ucap so min.

Jennie menghampiri so min lalu memeluk so min karena ia merindukan kakak sulung lisa.

"Aiggooo.... kau merindukanku huummm" ucap so min.

"Ne unnie. Sejak kapan unnie datang?" Tanya jennie.

"Semalam. Jennie, bisa bicara denganmu?" ucap so min.

Jennie sedikit terkejut karena tiba tiba so min berbicara cukup serius padanya. Jennie mengangguk setuju untuk berbicara dengan so min. So min membawa jennie ke taman belakang rumah lisa. Mereka duduk sambil menikmati kicauan burung.

"Ada apa unnie? Sepertinya serius sekali" ucap jennie.

"Semalam aku mendengar lisa menangis. Aku yakin kau tau apa penyebabnya" ucap so min.

Jennie terdiam, dia tak tau apa dia harus cerita atau cukup diam saja. "Apa kau diam karena ini menyangkut kakakmu? Apa hubungan mereka baik baik saja?" Tanya so min.

"Unnie, aku tidak tau berhak mengatakan ini atau tidak. Tapi lebih baik unnie bertanya pada lisa. Mianhe" ucap jennie.

"Its okey. Aku tau posisimu sulit. Tapi sejujurnya aku menemukan sebuah hal yang cukup mengejutkanku" ucap so min.

"Apa itu?" Tanya jennie.

"Artikel dating kakakmu. Aku yakin itu yang membuat lisa bersedih" ucap so min.

Jennie kembali di buat terdiam mendengar ucapan so min. Ketika jennie ingin menceritakan semuanya, lisa tiba tiba datang dan memeluk so min dari belakang.

"Unnniieeeeeee"rengeknya manja.

"Wae????" Tanya so min.

"Aku lapar" ucap lisa manja.

"Kiyowo" ucap jennie dalam hati.

"Yakkkk apa kau tidak malu memperlakukanku seperti ini di depan jennie" ucap so min.

"Ohhh jennie... anyeong" ucap lisa sambil tersenyum.

Jennie merasa sedikit senang melihat lisa sudah bisa mulai tersenyum. "Aku membawa roti kesukaanmu" ucap jennie.

Tiba tiba lisa melepas pelukannya pada so min lalu menggenggam tangan jennie membawa jennie masuk karena ia menginginkan roti kesukaannya.

"Yakkk... lalisa... kau membuangku" teriak so min. So min menggelengkan kepalanya melihat tingkah menggemaskan adik kesayangannya.

So min ikut bergabung di meja makan bersama jennie dan lisa. So min bisa melihat lisa makan dengan lahapnya.

"Sepertinya jennie lebih perhatian di bandingkan tunanganmu" sindir so min.

Mendengar sindiran so min membuat lisa menghentikan aktivitas makannya. Lisa menatap so min dengan tatapan tak suka.

"Mwooo??? Kenapa kau menatapku seperti itu?"tanya so min.

"Jangan mengucapkan hal hal buruk tentang tuananganku" ucap lisa.

Meskipun hubungan mereka merenggang tapi lisa masih mencintai irene dan ia tidak suka siapapun mengucapkan hal buruk tentang tuanangannya termasuk kakaknya sendiri.

"Mianhe. Bagaimana hubunganmu dengan irene?" Tanya so min.

"Hubungan kami baik baik saja" ucap lisa dengan gugup.

"Really? Kalau begitu ajak irene makan malam bersamaku nanti" ucap so min.

Lisa nampak terkejut mendengar permintaan so min. Tidak ada jalan lain selain menerima ajakan so min. Karena lisa yakin jika so min mengetahui hal yang sebenarnya maka so min akan sangat marah. Bagi lisa, jika so min marah itu lebih menakutkan dari lada marahnya kedua orang tua lisa.

"Ne unnie. Aku akan mengajak irene" ucap lisa.

"Jennie, kau juga harus ikut" ucap so min.

"Wae unnie? Bukankah itu acara keluarga" ucap jennie.

"Kau juga bagian keluarga kami" ucap so min sambil tersenyum.
































Lisa duduk di sebuah cafe dekat dengan agensi irene. Lisa menghubungi irene setelah ia tiga hari mengabaikan irene. Bagaimanapun juga ia tidak menepis bahwa ia merindukan wanita yang masih menjadi tunangannya itu.

Lisa melihat irene masuk sambil tersenyum dan melambaikan tangannya seolah tak ada masalah.

"Bagaimana dia bisa berlagak seperti tidak ada masalah diantara kami" ucap lisa dalam hati.

"Hai" ucap irene sambil duduk di depan lisa.

"Hai" ucap lisa datar.

"Akhirnya kau mau bertemu denganku. Ada banyak hal yang harus ku jelaskan padamu. Tolong dnegarkan aku" ucap irene.

"So min unnie datang dan mengajakmu makan malam nanti. Aku harap kau bisa datang dan berlagak tidak ada masalah yang terjadi di antara kita" ucap lisa.

"Aku pasti datang" ucap irene sambil tersenyum.

"Baguslah. Aku akan mengirim di mana lokasinya nanti. Maaf mengganggu waktu sibukmu" ucap lisa.

"Sayang... biarkan aku menjelaskan masalah yang terjadi diantara kita" ucap irene sambil menggenggam tangan lisa.

Lisa perlahan melepas genggaman irene "aku ada meeting hari ini. Sampai jumpa nanti malam" ucap lisa lalu beranjak berdiri.

"Aku mencintaimu" ucap irene.

Langkah kaki lisa terhenti ketika mendengar ucapan irene. Lisa berbalik menatap irene "lalu kenapa kau melakukannya?" Tanya lisa.

"Aku sudah bilang padamu. Itu karena karierku. Aku hanya bersandiwara. Tidak bisakah kau percaya itu" ucap irene.

"Kau tidak bahagia bersamaku? Apa aku kurang layak bagimu? Apa tidak ada yang bisa di banggakan dari hubungan kita? Aku merasa hanya aku yang bangga memilikimu tapi tidak denganmu. Sekarang terserah padamu jika kau mau mengakhiri hubungan kita silahkan kau bicara dengan so min unnie dan kedua orang tua kita" ucap lisa lalu pergi meninggalkan irene seorang diri.

One And OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang