YOU

635 67 5
                                    

Inspired by the song but i don't know the title

" tak banyak perhatian kamu mengerti
cinta tanpa terucap kamu mengerti
kamu kamu yang terus mengerti aku
tak pernah terlukiskan
betapa besar hatimu

kamu kamu dengarkan ini janjiku
kau milikku aku milikmu
hingga akhir waktu "

Longest chapter 1k words
* Enjoy reading :) *

Udara yang semakin dingin menunjukkan bahwa malam semakin larut
Bunyi jam yang berdenting menandakan bahwa sekarang telah lewat tengah malam
Namun disinilah ia masih terdiam memandang sendu kearah makanan yang telah ia masak
Tak lama semua makanan berakhir di tempat sampah

Setelah membereskan meja makan ia beranjak menuju balkon yang terhubung dengan kamarnya
Berdiri memandang kearah langit gelap di mana tak ada satupun bintang yang menghiasi langit
Bahkan bulan tak memancarkan sinarnya dengan terang
Tak lama setelahnya titik - titik kecil air mulai jatuh dan lama kelamaan berubah menjadi gemericik hujan
Bahkan langitpun seakan ikut bersedih bersama dirinya

Lama ia berdiri disana memandang hujan yang turun, hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk kedalam kamar dan berjalan kearahnya dan tak lama kemudian ia merasakan tangan yang melingkar di pinggangnya dan hangat dari tubuh seseorang yang sedang memeluknya

"Aku pulang..." seru lembut lelaki tersebut

"Selamat datang Phi Yin" balasnya tanpa menoleh kearah lelaki yang ia panggil Phi Yin

"Kenapa kamu belum tidur dan malah berdiri dibalkon tanpa menggunakan selimut ditengah malam hujan seperti ini?"

"Tak apa.. Aku hanya belum mengantuk dan sedang ingin memandang langit saja"

Yin merasa ada yang aneh dengan War karena tak biasanya War belum mengantuk padahal malam telah larut apalagi sekarang udara sangat dingin tapi War malah berdiri dibalkon tanpa menggunakan penghangat apapun

Perlu diketahui bahwa War adalah seseorang yang sangat tidak tahan dengan suhu atau udara dingin karena ia sangat mudah terserang flu

"Sayang lihat Phi..." Yin memutar pelan tubuh War agar menghadap ke arahnya

"Kamu lagi ada masalah? Coba cerita sama Phi hm....." tanyanya lembut

War menghindari tatapan lembut dari mata Yin, karena entah kenapa ketika dia menatap mata Yin, War merasakan bahwa air matanya akan jatuh

"Enggak War gak ada masalah" jawabnya dengan suara kecil

"Kamu yakin?"

War diam karena dia tidak tau kenapa hari ini ia merasa lebih emosional, hanya karena Yin pulang telat tanpa memberitahunya. Padahal ini sudah biasa, selama lebih dari 5 tahun mereka bersama dan War sendiri tahu kalau Yin akhir – akhir ini sering lembur karena sebentar lagi Yin akan naik jabatan, tapi tetap saja War merasa sedih dan sedikit kecewa karena Yin tak menghubunginya terlebih dahulu.

Wanarat Wong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang