pertemuan pertama

9.9K 654 256
                                    

Alpha, Beta, Omega

Mungkin dahulu hidup agresif satu sama lain karena insting alamiah mereka.

Mungkin tidak peduli satu sama lain.

Mungkin para Omega lajang bersembunyi ketakutan dari presensi Alpha lajang.

Mungkin para Alpha di luar begitu beringas mengendus aroma manis Omega.

Terdengar kacau memang
Namun, semuanya sudah banyak berubah

Seokjin menghela napas panjang lantas ia membaringkan tubuhnya cepat begitu saja ke ranjang miliknya dengan gerakan yang kasar. Matanya mengawang ke atap-atap kamarnya. Kosong, pikiran dan pandangan mata Seokjin tak menggambarkan apapun. Wajah manisnya jika dilihat tampak datar dan bahkan cenderung murung.

Kamar miliknya hening seketika bersama dengan otaknya yang seolah tadi berhenti berpikir. Dada Seokjin terasa begitu berat dan dipenuhi rasa pilu. Omega mana yang tidak sedih dengan kondisi seperti ini?

Feromon manis khas Omega milik Seokjin makin lama tercium makin tipis. Samar-samar. Ia bahkan kadang nyaris kesulitan mencium aroma mirip campuran dari pear, raspberry dan susu yang merupakan ciri khas Seokjin. Seperti hendak kehilangan jati dirinya sebagai seorang Omega.

Tangannya masih di posisi sama dengan ponsel miliknya yang masih menyala. Hati dan pikiran Seokjin hampa melihat layar ponselnya baru saja. Seperti tersayat perih dan diliputi rasa gelisah nan ketakutan di benaknya. Seokjin ingin menangis tersedu sekarang. Meluapkan kegundahan di hati kecilnya yang begitu mengganjal.

Seokjin yakin selama ini ia hidup dengan cukup baik. Menikmati gaji dan tunjangan bulanannya sebagai pegawai negeri. Tidak lupa pergi tamasya sesekali. Makan dengan lahap banyak varian makanan. Seokjin juga banyak makan sayur dan buah. Seokjin tak pernah stress. Setidaknya sebelum ini.

Lalu mengapa sudah tiga periode hitungan ia sama sekali tidak mendapat heatnya?

"Seokjin!"

Seokjin mendongak mengalihkan pandang dari layar komputernya. Kedua matanya disapa presensi teman sekantornya setelah menaikkan pandangan dari kubikel kerja miliknya. Pegawai baru di kantornya itu kini menatapnya dengan sorot mata yang lucu dan periang seperti biasanya.

Jeon Jungkook namanya. Seorang Omega muda yang begitu bersemangat. Seokjin tak terlalu suka dengan orang baru tetapi Jeon Jungkook sukses menarik atensinya dengan kepribadiannya yang ceria dan menyenangkan di mata Seokjin. Terlebih, mereka juga sama-sama Omega. Seolah ada ikatan batin kasat mata bagi mereka.

"Ya?"

Jungkook melompat kecil dengan riang. "Aku ingin memberimu traktiran malam ini, katakan saja apa yang mau kau makan!"

Circle [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang