Namjoon - Greya

2.2K 48 0
                                    

Ibuku bilang semua orang terlahir dengan catatannya masing-masing. Catatanku tidak mengandung kata 'bahagia' atau 'keberuntungan', seberapa keraspun aku mencarinya.
🎀🎀

Greya merebahkan dirinya di atas brankar yang kosong di ruang UKS. Kepalanya teramat pusing jika harus memaksakan diri untuk tetap mengikuti pelajaran.

Semalam ia pulang terlalu larut. Beberapa hari ini ia terpaksa lembur karena di restoran tempatnya bekerja sedang ramai-ramainya pengunjung.

Sebenarnya tidak masalah bagi Greya, toh dengan lembur ia jadi bisa mendapatkan uang tambahan. Namun yang sekarang ia sesalkan adalah tubuhnya mulai melemah karena terlalu diforsir.

Bagaimana tidak, dari pagi sampai siang ia sekolah, setelahnya ia bekerja paruh waktu sampai jam sembilan malam. Dan karena lembur ia jadi harus pulang pukul sebelas malam.

Greya memejamkan matanya. Terkadang ia berpikir kenapa nasibnya tidak seberuntung teman-temannya yang lain. Yang hanya perlu fokus bersekolah tanpa harus memikirkan biaya untuk hidup. Sementara Greya, untuk makan saja ia harus banting tulang sekerasnya.

Ya, Greya sebatang kara di sini. Orang tuanya sudah meninggal disaat usia Greya masih 10 tahun. Mereka pergi karena kecelakaan dengan menyisakan Greya seorang. Ia selamat. Dan setelahnya Greya tinggal bersama bibinya, satu-satunya kerabat yang Greya tahu dan amat menyayangi Greya ini pun juga telah pergi meninggalkan Greya untuk selama-lamanya.

Setahun belakangan Greya terpaksa harus menghidupi dirinya sendiri. Ia beruntung karena masih sempat bisa lolos ke sekolah ini. Sekolah ternama yang hanya orang-orang mampu saja yang bisa memasukinya. Untuk itulah Greya harus berjuang sekarang.

"Panas."

Greya merasakan sentuhan di keningnya. Dingin. Tapi juga terasa nyaman untuknya. Perlahan Greya membuka mata. Tubuhnya masih terasa lemas. Dan Greya melihat sesosok laki-laki berseragam sama dengannya.

"Lo.." suara Greya terdengar lirih.

"Namjoon." Laki-laki itu menatap Greya datar. "Panggil gue kalau lo butuh sesuatu." Ucapnya kemudian berlalu pergi.

Greya menghela napas pelan. Ia tahu benar siapa laki-laki tadi. Namjoon. Anak paling pintar di kelasnya. Dia pendiam dan jarang berbicara dengan siapapun. Dan lagi ia juga merupakan salah satu anggota geng yang terkenal di sekolah ini, Lion.

Selama satu kelas dengannya, Greya jarang berbicara padanya. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah. Hanya sesekali bertatap muka dan berpapasan saat di kelas saja.

Namjoon kembali dengan membawa obat dan segelas air putih. Ia meletakkan itu di nakas di samping brankar yang ditempati Greya.

"Makasih." Ucap Greya sembari bangun dari tidurnya dan mengambil posisi duduk.

Namjoon menarik sebuah kursi dan duduk di samping Brankar Greya, memperhatikan Greya yang sedang meminum obatnya.

"Lo.. lagi tugas jaga UKS hari ini?" Tanya Greya kemudian. Namjoon hanya mengangguk.

"Sendirian?"

"Lo liat siapa lagi di sini selain gue?"

Greya diam mendengar pertanyaan sekaligus jawaban Namjoon, karena memang tidak ada lagi yang berada di UKS ini selain mereka berdua.

"Maaf ngerepotin." Greya mencoba tersenyum, sementara Namjoon masih menatapnya datar.

"Udah tugas gue. Lo keliatan lemes, istirahat aja. Nanti gue bangunin kalau udah waktunya pulang." Namjoon beranjak pergi meninggalkan Greya sendiri.

HYPER GUYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang