#2

1.2K 135 1
                                    

Jimin yang sedang berjalan untuk mengambil air pun kaget mendengar suara tersebut. "Apa itu?"

Kemudian saat menyadari ada suara Taehyung yang kesakitan, ia bergegas lari menuju sumber suara.

"Hei! Kenapa kau?" Tanya Jimin sambil membantu Taehyung berdiri dan mendudukkannya di kursi.

Taehyung memijit kakinya sambil meringis, "Tidak... aku tidak lihat ada meja disitu."

"Kau ini melamun atau apa? Kenapa meja sebesar itu tidak terlihat juga?" kata Jimin sambil membantu Taehyung memijit pergelangan kakinya. "Tunggu disini biar ku ambilkan es." lanjutnya.

"Eh, tidak perlu. Lagipula ini tidak akan lama." cegah Taehyung.

"Kau akan tetap latihan?"

"Mm." jawabnya tanpa melihat Jimin.

"Baiklah. Biar kubantu kau berdiri." ucap Jimin sambil membantu Taehyung berjalan menuju ruang latihan.

Sesampainya di ruangan besar itu, Taehyung langsung duduk di sebuah sofa panjang, sementara Jimin memberi tahu pelatih mereka, Mr. Kai.

Mr. Kai membiarkan Taehyung untuk tetap diam sampai kakinya membaik. Sementara 6 member yang lain yaitu Jungkook, Jimin, Jin, J-Hope, RM dan Suga tetap latihan seperti biasa.

☘️☘️☘️

"Yeji, apa kau sudah mempersiapkan aksesoris untuk besok?" Tanya Tzuyu setelah menyimpan ponselnya.

Ia dan Hwang Yeji sedang berada di sebuah kafe depan kantor. Yeji adalah seorang fashion stylist sekaligus sepupu Tzuyu yang baru saja tiba dari Paris beberapa minggu yang lalu.

Yeji mengangguk, "Eonni, kau tahu aku sangat bersemangat." katanya sambil tersenyum lebar.

Tzuyu mengernyitkan dahi, "Ada apa?"

"Aku salah satu penggemar mereka! Begitu aku tahu kita akan bekerja sama, wah... kurasa aku sangat beruntung! Aku bisa dekat hanya beberapa senti dari mereka!" Jawab Yeji girang.

Tzuyu tertawa kecil, "Apa yang kau suka? Kurasa mereka sama saja seperti artis-artis kebanyakan."

Yeji mengibaskan tangannya cepat, "Tidak, Eonni. Mereka itu ramah sekali. Kau tahu? Saat rapat saja mereka selalu tersenyum padaku."

Tzuyu menyimpan gelas kopinya di meja sambil tetap tersenyum, "Siapa itu?"

"Taehyung! Dia member paling tampan menurutku!" Jawabnya lebih bersemangat.

"Siapa?"

"Kim Taehyung! Pria yang berambut biru tadi."

Tzuyu mengangguk-anggukkan kepala, "Ah, ya... dia paling mencolok dengan rambutnya yang terang seperti itu." katanya sambil tertawa.

Yeji memanyunkan bibirnya sambil menyipitkan mata, "Eonni..."

"Sudahlah, ayo cepat biar ku antar ke rumah." kata Tzuyu sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas.

☘️☘️☘️

Suara hujan terdengar samar dari dalam dorm. Semua member berkumpul di ruang tengah sambil mengobrol santai. Cuaca malam yang dingin ditambah hujan yang cukup besar membuat beberapa member memakai selimut tebal yang dibawanya dari kamar.

Dorm yang mereka tempati cukup luas, terdiri dari delapan kamar dengan tujuh kamar di lantai tiga yang diisi semua member lengkap dengan kamar mandi di setiap kamar. Satu kamar di lantai dua yang diisi manajer, ruang latihan, studio musik, tempat gym, dapur dan ruang makan.

Sementara lantai satu hanya dipergunakan sebagai lobby dan ruang tamu dengan banyak bukaan ke halaman depan. Ruang tengah yang mereka tempati berada di lantai tiga berhadapan langsung dengan balkon yang mengarah ke halaman belakang dekat kolam renang.

Jimin, Jungkook dan Suga berada di sofa panjang sambil meluruskan kaki. Sementara Jin, Taehyung, RM dan J-Hope berada di karpet bulu tebal berwarna putih.

"Aku tidak sabar fitting besok," kata J-Hope mulai berbicara. "Padahal kita sudah sering melakukan ini, tapi kenapa rasanya berbeda." lanjutnya.

Jimin tertawa kecil, "Ya mungkin karena sekarang wanita yang mengurusnya."

RM dan Jin ikut tertawa, sementara member yang lain acuh tak acuh sambil menonton acara televisi.

Suga melihat jam dinding yang ada di tembok belakang, "Sebaiknya kita tidak terlambat besok."

Beberapa member mengangguk tanda setuju.

"Apa kalian tahu sesuatu tentang desainer itu?" Tanya Jimin.

Mata para member mengarah pada Jimin menunggunya melanjutkan pembicaraan.

"Dia itu dulu seorang model." lanjutnya.

"Model?" Tanya Taehyung sambil membenarkan posisi duduknya.

Jimin mengangguk, "Ya, aku baca di internet dia pernah menjadi model di salah satu musik video, kemudian dia juga sering menjadi model di sebuah majalah. Tapi entah kenapa dia berhenti."

J-Hope tampak kagum sambil bertepuk tangan dan menggelengkan kepalanya, "Wah... hebat sekali. Pantas saja wajahnya tak asing."

"Tapi menurutku dia tidak seperti orang Korea." tambah Jungkook sambil mengambil remote TV.

Jimin menepuk tangannya sekali kemudian menunjuk Jungkook, "Tepat! Dia orang Taiwan."

"Taiwan?" tanya Taehyung yang makin heran.

Jimin mengangguk kecil, "Begitulah."

☘️☘️☘️

Sinar matahari menembus jendela kamar. Sisa air hujan semalam masih menetes di tanaman gantung yang terpasang di balkon lantai delapan apartemen Tzuyu. Suara alarm yang nyaring membuatnya membuka selimut. Hari ini Tzuyu dan staffnya akan melakukan fitting baju di galeri untuk keperluan konser boyband yang namanya dikenal sampai ke penjuru dunia itu.

Jam menunjukkan pukul enam pagi. Dengan perasaan sedikit malas dan masih mengantuk, ia pun bangun dan segera bersiap.

Beberapa saat kemudian Tzuyu keluar dari apartemen menuju lift untuk mengambil mobil di parkiran basemen. Ia tampak classy memakai atasan turtleneck berwarna hitam dipadukan dengan rok hijau panjang bermotif kotak-kotak juga sepatu boots hitam yang tidak terlalu tinggi. Topi baret hitam dan tas senada juga menambah kesan casual wanita berparas cantik itu.

"Pak Kim, aku akan langsung ke galeri. Kau tidak perlu menungguku. Datanglah bersama Yeji." kata Tzuyu di telepon sesaat setelah ia masuk mobil. Tzuyu pun menyalakan mesin mobilnya lalu keluar dari parkiran.

☘️☘️☘️

"Aku akan bertemu mereka lagi... bertemu... bertemu..." celoteh Yeji dengan nada yang sangat gembira. Ia sedang berada di toilet memperbaiki riasan wajahnya yang menurutnya kurang terlihat.

Setelah memakai lipstik berwarna merah muda, ia memasukkan semua alat makeupnya ke dalam tas lalu keluar. Di luar ternyata sudah ada pak Kim yang menunggunya sejak tadi.

"Astaga! Aku sudah menunggumu dua puluh menit yang lalu." Kata pak Kim kesal.

Wanita berambut pirang itu tertawa kecil, "Maafkan aku Tn. Kim, aku harus mempersiapkan diri bertemu mereka. Aku harus tampak cantik."

Pak Kim hanya menggelengkan kepala, "Sudahlah, ayo. Sajang-nim sudah berangkat ke galeri tadi, kita diminta langsung menyusulnya."

"Tapi... itu ada yang menunggunya di ruangan." kata Yeji sambil menunjuk kearah ruang kerja Tzuyu.

"Siapa? Aku rasa dia tidak ada janji temu hari ini." tanya pak Kim dengan kening berkerut.
.
.
.

Terima kasih sudah membaca SARANGHAE;)
Part 3 akan segera di publish yaa!♥️
Jangan lupa vomentnya! Luv♥️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang