🍊 ORANGE MARMALADE Pt. 3

312 50 8
                                    

Kehidupan sekolah Tzuyu berjalan seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan sekolah Tzuyu berjalan seperti biasanya. Bedanya, kali ini ia menjalani semua harinya seorang diri. Semenjak pembicaraannya dengan Chaeyoung, dihari pertamanya masuk sekolah seminggu yang lalu, gadis berambut pendek itu tak mau lagi berteman dengan Tzuyu.

Tzuyu sendiri tak mau ambil pusing. Ia malah senang tidak memiliki teman karena ia tidak perlu berbohong dan bermuka dua saat tengah berbicara dengan mereka. Setiap jam istirahat, ia selalu pergi ke rooftop dan meminum makan siangnya dengan ditemani angin musim gugur.

Berbeda dengan Chaeyoung, justru Jungkook semakin penasaran pada gadis pemilik mata berkilat ungu itu. Apalagi semenjak percakapannya terakhir dengan Tzuyu, mengenai pengakuannya kalau sebenarnya dia adalah vampir. Bukankah itu konyol?

Jungkook bahkan sampai mencari tahu lebih dalam mengenai asal-usul vampir, makanan mereka dan kebiasaan mereka yang cenderung sensitif pada sinar matahari. Dan itu sama sekali tidak sesuai dengan kebiasaan Tzuyu yang selalu diam di rooftop, meminum jus tomat untuk makan siangnya hingga mata yang berkilat ungu itu sama sekali tidak ada dalam ciri-ciri seorang vampir.

Tanpa sadar, Jungkook terus mengamati gerak-gerik gadis itu setiap saat, bahkan tanpa disadari, kakinya kini melangkah di belakang gadis itu. Mengikuti langkah kakinya yang terlihat sangat ringan dengan airpods di telinganya.

Tzuyu menghentikan langkahnya sesaat, lalu meboleh ke belakang saat menyadari ada bayangan lain di belakangnya. Keningnya mengernyit saat melihat tubuh Jungkook yang membeku seolah ketahuan tengah menguntit. "Kau ... Mengikutiku?" tanyanya to the point.

Jungkook menggaruk belakang lehernya kikuk, "Ahh ... Mau pulang bersama?"

Tzuyu terdiam sebentar, "Tidak," jawabnya spontan, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Ehh tunggu!" Jungkook menyusul Tzuyu hingga kini berjalan di sampingnya. Sementara gadis itu sama sekali tak memperdulikannya.

"Emm ... Soal perkataanmu yang waktu itu ... " Jungkook kembali memulai percakapan. "Soal kau ... yang seorang vampir. Itu pasti hanya bercanda, kan? Karena tidak mungkin kalau kau vampir."

"Kenapa tidak mungkin?" Tzuyu menghentikan langkahnya. Melepaskan salah satu airpodsnya seraya menatap Jungkook lurus. "Kenapa tidak mungkin?" tanyanya lagi.

Jungkook membalikan tubuhnya jadi berhadapan dengan Tzuyu. "Ya ... Tidak mungkin saja. Kau terlihat sepeeti manusia normal—walau sangat tertutup tapi kau sama sekali tidak terlihat berbeda. Kau ... Tahu maksudku, kan? Vampir itu kanibal dan kau—"

"Kami. Bukan. Kanibal," jelas Tzuyu seraya menekankan tiap katanya. Ia melangkahkan kakinya, mendekat ke arah Jungkook hingga sepatu mereka bersinggungan. "Bertahan hidup dengan meminum darah, bukan berarti kami kanibal, kan? Memangnya hanya manusia saja yang memiliki darah?"

Jungkook meneguk ludahnya payah. Aura yang Tzuyu keluarkan saat ini terlihat sangat berbeda, apalagi ia kini bisa melihat kilatan ungu itu lagi dimatanya. Sementara Tzuyu, sekuat ia mungkin menahan godaan terhadap wangi darah yang menguar dari tubuh Jungkook.

Selama ini, Tzuyu sudah mencoba untuk melupakan sensasi ini tapi setiap ia berdekatan dengan lelaki pemilik gigi kelinci ini, sensasi itu kembali muncul. "Kenapa? Kau takut?" tanyanya saat melihat wajah Jungkook yang memucat.

Lelaki itu menggeleng, "Tidak. Untuk apa aku takut? Kau hanya manusia biasa, sama sepertiku!"

"Oh ya? Padahal aku pernah menjilat lehermu ini." Tzuyu menyentuh bagian leher Jungkook yang waktu itu sempat dirasakannya. "Kau tahu, wangimu sangat enak. Bahkan saat aku tertidur waktu itu pun, aku tidak bisa menahan godaan itu."

Jungkook memundurkan tubuhnya hingga tangan Tzuyu terlepas dari lehernya. "Berhenti bertindak bodoh. Perkataanmu barusan bisa membuat orang lain curiga!"

Itu memang bebar, karena beberapa orang kini mulai menjadikan mereka tontonan. Apalagi mereka masih belum jauh dari wilayah sekolah.

Tzuyu memiringkan kepalanya merasa aneh dengan sikap Jungkook yang malah terkesan mengkhawatirkannya. "Kenapa kau malah mengkhawatirkanku? Kau ... Tidak takut padaku? Aku tadi bilang kalau wangimu sangat en—"

Perkataan Tzuyu terhenti saat Jungkook tiba-tiba saja menempelkan bibirnya ke lehernya. Beberapa orang yang melihat mereka menahan napas melihatnya, bahkan tak sedikit yang menghela napas kecewa dan kesal.

Tzuyu masih membeku ditempatnya sementara Jungkook mulai menyesap leher jenjang itu dengan dalam, persis seperti yang gadis itu lakukan padanya saat pertama kali berjumpa. Ia bahkan menggigit pelan leher itu, meninggalkan bekas kemerahan di sana sampai Tzuyu mendorong tubuhnya untuk menjauh.  "Brengsek! Apa yang barusan kau lakukan padaku?!" maki Tzuyu dengan wajah merah padam.

Sementara Jungkook mengusap bibirnya yang basah dengan lengannya. Ia tersenyum miring seraya menatap Tzuyu lurus, "Aku hanya melakukan apa yang kau lakukan padaku saat kita pertama kali bertemu."

Lelaki itu kembali melangkah mendekat, membuat sepatu mereka kembali bersentuhan. "Ya, kali ini kita impas. Mulai sekarang, kau jangan menghindar saat aku menghampirimu, karena aku tidak akan pernah takut padamu, Chou Tzuyu."

Jungkook tersenyum sesaat, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan gadis itu yang masih terdiam di tempatnya. Beberapa orang yang sempat menjadikan mereka tontonan kini sudah tercerai berai dan meninggalkan area itu.

"Bahkan kalau kau tahu aku benar-benar seorang vampir pun, kau masih tidak takut padaku?"

Perkataan Tzuyu membuat tungkai Jungkook berhenti melangkah. Ia tersenyum tipis, lalu menoleh ke belakang, "Tentu saja, karena itu adalah kau. Maka aku tidak akan takut."

Tzuyu terdiam, untuk pertama kalinya, ia merasa dihargai. Walaupun ia tidak tahu apakah Jungkook serius dengan ucapannya tadi atau tidak, tapi ia merasa memiliki harapan—kalau ia memang bisa hidup normal dan menjalani kehidupan berdampingan dengan seorang manusia.

Tanpa Jungkook sadari, perkataannya barusan menumbuhkan harapan seperti itu dalam benak Tzuyu.

"Aku pulang duluan ya, lain kali kita pulang bersama!" sahut Jungkook sebelum berlari menuju halte bus. Hari ini ia tidak naik kereta karena akan peegi ke ke suatu tempat terlebih dahulu.

Sementara Tzuyu masih diam di tempatnya. Ia memperhatikan Jungkook, sampai lelaki itu menaiki bus dan menghilang dari pandangan. "Aku ... Bisa mempercayaimu, kan?"

Ada yg kangen sama mereka disini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yg kangen sama mereka disini?

Masih mau lanjut?

Tzukookies✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang