Warning Typo!...
Didepan ruang itu, tertulis dengan jelas bahwa itu adalah ruangan milik divisi intel Konoha. Walaupun biasanya ruangan milik divisi intel terkesan selalu pengap dan sempit, mungkin hal itu berbeda dengan ruangan bercat terang itu. Didalam ruangan itu, berjejer rapi dua kursi serta meja dihadapannya.
Disana-- Kakashi Hatake atau Rokudaime Hokage duduk termangu dengan dagu yang ia topang dengan tangannya. Kursi disampingnya kosong, namun hal itu bukan berarti tidak menunjukkan eksistensi orang lain selain dirinya. Nyatanya, diruangan itu ada setidaknya tujuh orang dengan masing-masing garis wajah yang nampak serius. Ada Tsunade, Ino, Kakashi dan empat orang yang merupakan Hikari tsuki.
Onyx gelap murid Namikaze Minato itu kembali terangkat, menatap dengan dingin empat orang dihadapannya.
Jika ia mau, ia tidak akan pernah menemui orang-orang itu. Jika ia mau, dengan senang hati ia akan menolak permintaan Tsunade untuk menemui mereka. Namun itu berbeda cerita kala ada sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan. Sebuah berita yang benar-benar mengguncang hatinya hingga ia pun sulit untuk mempercayainya.
Tentu ia senang, sangat senang malah ketika mendapat berita bahwa sampai sekarang, Haruno Sakura yang berstatus sebagai murid perempuannya masih hidup. Setifikat kematian Sakura dengan senang hati akan ia cabut. Kendati begitu, hatinya masih penuh tanya begitupun otak jeniusnya. Bagaimana bisa terjadi? Bagaimana mungkin terjadi? Dan banyak pertanyaan lagi.
Dan kini, keempat orang menyebalkan itu menunjukkan eksistensinya kembali.
Bagaimana mungkin tanpa malu mereka hadir kembali setelah perbuatan mereka dimasa lalu?
"Kami harap kalian mengerti."
Kalimat terakhir meluncur begitu mudah tanpa hambatan. Membuat Kakashi harus menahan rasa kesal yang sudah mendidih sedari tadi. Penjelasan lancar tanpa titik koma beberapa menit lalu begitu mudah terlontar tanpa beban yang seolah membelenggu tangan mereka.
"Apa jaminan sehingga aku bisa mempercayai kalian?"
Hikari tersenyum meremehkan. Walaupun mereka seolah datang untuk mengibarkan bendera perdamaian, tetap saja sifat bawaan mereka yang tak gampangan masih melekat.
"Jangan khawatir. Sasuke akan segera kemari saat kondisi Sakura semakin memburuk."
"Hentikan perkataanmu itu!" Ino berseru, entah mengapa ia muak ketika perkataan itu terus terulang.
Hikari hanya tersenyum remeh. "Aku hanya ingin kau menghitung mundur dari angka 10."
Shion, Guren serta Menma serempak melirik ketua mereka itu dari ujung netra mereka.
"10.."
"Berhenti main-main! Kalian hanya akan terus membuatku berharap kepada sebuah kepalsuan!" Air mata yang sedari tadi Ino tahan akhirnya tak dapat ia bendung lagi. Ia bahagia ketika ia mendengar bahwa Sakura kini baik-baik saja, namun ia hanya akan terus mengelak jika kabar itu hanyalah sebuah bualan semata.
Hikari kembali menarik bibirnya, cukup menyenangkan ketika orang-orang berusaha begitu keras untuk terus lari. "9.."
"8.."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are everything to me 2
Fanfictionsequel dari You are everything to me yang pertama. Sasuke kembali dari perjalanannya setelah dua tahun. Namun setelah itu, dirinya harus kembali berjuang untuk mendapat tempat ia pulang, Sakura. -- You are everything to me 1 hai para pembaca, kali...