Matahari, Tawan, nama yang sangat indah, begitu pula dengan pemilik nama Tay Tawan Vihokratana ini. Tidak hanya tampan, namun ia dapat menjadi happy pill untuk seluruh orang yang ada di dekatnya. Namun, terkadang apa yang ia lakukan untuk menyenangkan orang lain, nyatanya belum cukup. Hal ini terlihat dari apa yang dirasakan oleh kekasihnya, atau sekarang yang sudah menjadi mantan kekasihnya, yang jauh dari kata bahagia.
Tay Tawan memandangi wajah manis yang tidur di sampingnya. Ia tersenyum kikuk, entah apa sebenarnya yang ia rasakan. Ia membelai pipi New yang putih bersih, kemudian jarinya telunjuknya menyentuh tipis bagian wajah New yang indah. Pipi, hidung, dan turun ke bibir plump yang sangat ia sukai. Tidak sekalipun Tay Tawan dapat menahan hasrat untuk tidak mencium bibir New.
Setelah puas memandangi wajah New yang tertidur pulas di sampingnya, Tay Tawan mendaratkan morning kiss kepada mantan kekasihnya itu. Dengan lenguhan lembut, New terbangun dari tidurnya dan mendapati Tay sedang memandangnya intens, atau penuh nafsu, entahlah. New balik memandang Tay masih dengan pandangan sayu bangun tidur. Butuh beberapa waktu sampai ia sadar sepenuhnya dan siap untuk berbicara serius dengan Tay setelah semalam mereka tidak dapat berbicara sepatah katapun karena hanya desahan yang keluar dari mulut keduanya.
"Aku siap membicarakan persoalan ini lagi." New memulai pembicaraan dengan posisi tidur menghadap Tay yang berada di kanannya dan tangan kiri menyangga kepalanya. Ia sadar bahwa posisi ini dapat menumbuhkan kembali nafsu Tay Tawan untuk memakannya, seketika ia mengubah posisinya menjadi duduk. Tay tertawa kecil melihat tingkah New, ia mengerti bahwa New mencegah hal yang ia inginkan terjadi.
Tay mengimbangi posisi duduk New, mereka saling berhadapan saat ini. New menarik napas, kemudian ini mengambil air minum yang ada di atas meja di samping tempat tidur mereka. Kemudian ia melanjutkan, "Aku tetap butuh waktu, Tay."
Tay mengangguk, "Aku tahu. Aku akan memberikan apa yang memang kau butuhkan, Hin."
"Tapi aku tidak dapat berjanji apapun kepadamu." New memandang mata Tay tegas, ia sedikit menekankan pada kata janji yang ia ucapkan. Ia betul-betul tidak mengerti harus bagaimana, setidaknya sampai ia menemukan apa yang ia cari dan ia butuhkan selama ini.
Seketika, Tay Tawan mengarahkan pandangannya ke berbagai arah. Bingung. "Hin, this time I'm certain what I have to do with our relationship. It's just you now." Tay kembali menatap New dengan pandangan sendu yang dalam. Perlahan, Tay mendekatkan wajahnya ke New, "I wouldn't care about the others anymore, I do everything you want me to do." kemudian Tay menekan bibirnya ke bibir New, namun New segera mendorong bahu mantan kekasihnya itu sebelum ciumannya semakin dalam.
New mengusap halus bibirnya dengan punggung tangannya. Ia menatap sejenak Tay, "I don't believe in you, Tay."
"What do I have to do to make you believe in me?" Tay memohon.
"I don't know.' New menatap orbs mata Tay Tawan dengan lembut. "Aku merasa sangat sepi, Tay. I lost the sparks on our relationship." New melanjutkan.
Tay Tawan menghela nafas panjang, kemudian ia meraih tangan New ke dalam dekapan tangannya. Ia mengusap kecil punggung tangan New dengan tangannya. "I'm luckiest man in the world, tapi mengapa aku baru menyadarinya sekarang." Ia tersenyum getir. "Go ahead, babe. Anything for you." Lalu Tay mencium kecil tangan New, kemudian ia beralih meraih wajah New dan mencium dahinya dengan sangat lembut.
New sedikit tertegun. Ia bertanya-tanya, kemana perginya Tay Tawan yang suka menjahilinya? Sisi lembut ini jarang sekali Tay tunjukkan pada New, dan saat ini New merasa sangat... menyukainya.
Terlihat dari sudut mata Tay bahwa mata indah New saat ini sedang menahan air mata, ia pun agaknya seperti itu. Mereka tidak pernah berpisah selama lima tahun terakhir, ini kali pertamanya mereka merasakan apa yang disebut masa istirahat, atau mungkin break. New memeluk Tay sebentar lalu ia bergegas untuk merapikan seluruh barangnya yang berserakan di apartemen Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Break (TayNew)
Romance"Setelah menjalin hubungan selama lima tahun, Tay tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tay Tawan Vihokratana merupakan seorang fotografer sekaligus produser di salah satu production house paling berpengaruh di Thailand. Sedangkan New Thitipoom...