1●Masa Lalu Jingga

7 4 2
                                    

happy reading♡

-20 september 2007-
Gadis dengan bando berwarna pink itu sedang duduk di ayunan belakang rumahnya sendirian.

"mamah kenapa marah marah terus yaa" Jingga kecil menaruh tangannya di dagu berpikir keras kenapa ibunda nya terus memarahinya walaupun dia hanya diam sekalipun.

"mungkin karena muka aku jelek kali ya!" Entah mengapa kalimat itu terlontar dari bibir mungil jingga.

jingga anak kecil berusia 4 tahun dan bersekolah di taman kanak kanak sudah menjadi bahan bullyan teman temannya karena ia memiliki kulit yang hitam membuatnya menjadi anak yang tidak percaya diri.

dengan beralri jingga pergi kekarmarnya dan berdiri di depan cermin besar itu.

"iya muka jingga jelek, jingga hitam, temen temen aja ga suka sama jingga"

'plak' seketika air mata jingga jatuh.

tidak ada orang disana hanya jingga sendiri didalam ruangan itu, Jingga lah yang menampar pipinya sendiri.

"Jingga jelek! hitam pasti mamah malu punya anak kayak jingga" Dengan sekuat tenaga jingga menggigit tangannya sendiri.

Anak kecil itu kembali melukai dirinya sendiri dia menampar pipinya sendiri hingga muncul ruam kemerahan, tentu sakit, jingga menangis tetapi mencoba untuk tidak menimbulkan suara.

"hiks hiks" Jingga menggigit bibirnya dan mengucur lah darah hasil gigitannya.

"kata mamah jingga bodoh gapunya otak" Jingga memukul kepala nya sendiri.

"hiks" isak tangis pelan jingga tidak ada yang mengetahuinya. jingga berjalan kearah tembok dan membenturkan kepalanya dengan kuat.

"jingga gaada otak, jingga bodoh, jingga jelek hikss" Sekali lagi dia membenturkan kepalanya ke dinding.

"Kenapa jingga jelek, kenapaaaa, hiks hiks" dia memukul pipinya lagi kali ini lebih keras.

"pusing, kepala jingga sakit tangan jingga juga, pipi jingga sakit hiks"  Anak itu tergeletak dilantai kamarnya dengan keadaan seolah olah ada yang memukulnya.

********
Mentari pagi yang indah telah menampakkam dirinya dia seorang anak kecil dengan lebam di beberapa bagian tubuhnya meringis kala menggerakkan tubuhnya.

'shhhh. Jingga merenggangkan otot otot tangannya dia menatap kembali dirinya dalam cermin.

Satu sudut bibir ditariknya dengan tangannya tak lama sisi yang lain pun ikut melengkung membuat sebuah senyuman manis di wajah anak itu.

"Jingga jelek"Seketika senyuman itu berubah menjadi sendu, jingga menangis dengan memeluk lututnya.

'brakk Pintu kamarnya dibuka jingga kewalahan menutupi lebam di bagian pipinya kala seseorang memasuki kamarnya dengan kasar.

"mamah" Wanita tinggi dengan berkulit putih itu menunjukkan aura kejamnya kepada jingga.

"kenapa lo belum mandi, Lo itu mau sekolah ga sih? Percuma gue bayar spp lo kalo lo aja males malesan gini, ngabisin duit gue aja lo" Tatapan sinis melemahkan jingga, bukannya menangis jingga malah tersenyum tulus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LENTERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang