Sillvya Anggraini

400 44 2
                                    

Unik dan menarik, satu hal yang membuat penasaran adalah sosoknya yang berbeda dari wanita kebanyakan. Tipe cewek periang dan murah senyum itu memiliki karisma yang sungguh luar biasa. Tak pernah memungkiri hal itu karena ini bukan hanya pendapatku tapi juga pendapat para sahabatku. Sementara kalau menurutku sillvya  tipe cewek yang cerdas yang multi talenta.

“Iqbaal dhiafakhri Ramadhan ”

pernah terlintas aku akan berkenalan dengannya sambil mengulurkan tangan menyebut namaku. Namun tak pernah tercapai maksud itu. Mungkin karena banyak faktor lain.

Sama sekali aku tak pernah berbicara dengannya, apakah dia sombong? sama sekali tidak. Tapi jangan pula kau sangka aku yang sombong, jangan. Itu tidak adil bagiku. Karena memang beginilah sifatku yang sedikit kurang peduli, tapi biar bagaimanpun jangan salah mengartikan semua itu, dan kebanyakan kaum yang memiliki sifat seperti itu adalah tipikal insan setia. Sama adanya sepertiku.

Karena aku punya prinsip sendiri dalam menyikapi makhluk yang bernama wanita.

Dan satu prinsip yang berbeda itu adalah aku tidak mau menukar harga diri lelakiku dengan lebel “norak” yang terkesan overacting di depan mereka, disinilah kebanyakan wanita merendahkan pria karena sikap yang super aktif itu.Tips dariku, teori yang aku sendiri tak tahu mendapatkan dari mana.

Tahukah kawan, kebanyakan cewek tidak suka dengan cowok demikian, meskipun pendapatku ini tidak ada bukti ilmiah tapi dapat kamu buktikan sendiri di lapangan. Ya meskipun tidak seratus persen benar.

Setidaknya aku tidak mau menukar wibawaku. Jadi menurut mereka aku terkesan cuek di mata para cewek. Itu gambaran mereka tentang aku. Tapi hal itu sedikit sulit kulakukan untuk Sillvya Anggraini, sulit untuk tidak tersenyum walau sedikit. Akhirnya aku tak dapat berdusta pada diri sendiri, sillvya  ada dalam benakku setiap saat. Mungkin aku terlalu mengaguminya.

Aku berusaha menepis semua keindahan tentang sosok sillvya. Berusaha melupakan sillvya walau sesaat adalah ujian terberat yang pernah aku alami. Untuk mengalihkan itu kucoba baca al-quran beberapa kali, belum mampu, baca terjemahnya, belum mampu juga. Ah, ternyata imanku amat tipis kawan, sehingga lebih kuat terekam dalam otakku.

“ sillvya  hufft. . lagi lagi sillvya , ah payah”. Aku merutuki diri sendiri, kuat sekali pengaruh makhluk menawan ciptaan Allah ini. Lupakan!, ya, lupakan sillvya .

Hari berganti minggu dan bulan, meski berat aku tak pernah mamikirkan lagi tentang sillvya , si gadis sekokah cantik itu buat aku tak konsentrasi. Ini gawat, semakin kupikirkan maka aku semakin dirundung penderitaan yang panjang.

Tak ada pilihan lain kecuali harus melupakan sillvya untuk selamanya, banyak yang mencari perhatian padanya, kebanyakan teman-temanku menjulukinya “kembang sekolah”. Atau “Dewi fortuna” Jelas itu berlebihan menurutku, tapi biarlah mereka punya argument sendiri yang sulit untuk dibantah, memang benar apa yang mereka katakan, tentang janne di mata mereka tak ubahnya mutiara di antara ribuan kerikil yang berserakan di SMA Bhina Insani ini.

Anak jurusan bahasa kumpul di perpustakaan, aku dan aldi  duduk bersebelahan sambil memahami materi percakapan ringan bahasa mandarin, kami di depan dinding kaca samping pintu masuk, segerombolan anak-anak XI Ipa melintas tentu disana ada sillvya , juga bersama keempat sahabat gank cantiknya , salsha, steffy, cessie , dan bella  berjalan akan mengembalikan buku-buku eksaknya.

“baal , liat deh. Mereka cantik-cantik banget!” bisik aldi  pelan

“apalagi sillvya ” imbuhnya. Aku menoleh mengikuti isyarat tangan aldi . Sekilas melirik.

“Lumayan!” kataku

“Gilakk!!, lumayan kamu bilang? kamu minus berapa baal ?”. Ternyata jawabanku barusan membuat aldi  terkejut hebat, hingga ia setengah berteriak. Seisi perpus menoleh kearah aldi  dan segerombolan mata anak XI Ipa itu tertuju pada kami. Airmuka aldi  berubah malu-malu.

“Eh santai aja kali gak usah segitunya. Malu gak sih, makanya gak usah berisik!” Tukasku. aldi  diam tak berkutik.

Gank cantik itu senyum-senyum pada kami berdua. sillvya ?. Hmm.. masyaAllah manisnya gadis berambut coklat bergelombang ini . Aku membenarkan penilaian aldi  tentang sosok manusia cantik yang saat ini dengan mata kepalaku sendiri ada di depanku. Gawat! bisa gagal misiku untuk melupakan sillvya .

“Gawat!!”

“Apanya yang gawa , baal !!” aldi  terperanjat, dengan ekspresi bingung.

“Eng..enggaak, maksudku gawat kalau kita gak paham materi bahasa asing ini” aku beralasan.

“Ah segitunya” aldi  tak percaya.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang