0 - Prolog

246 30 3
                                    

Sebuah apel merah menggiurkan dengan tampilan cantik tergeletak tepat di bawah kakiku. Ukiran bunga terpatri jelas di setiap sudutnya.

Sesaat aku terpana. Namun hal itu tak bertahan lama. Ah, kemungkinan setelah melihat apel secantik itu aku tidak akan pernah melihatnya lagi. Kedua kakiku sakit.

Padahal hanya terlilit tangkai buah apel.

Aku melirik ke kanan. Sosok yang sebelumnya selalu tertawa untukku. Bahkan aku suka memanggil namanya. Surai lavender dan tatapan biru membisu. Ahaha, padahal sebelumnya tatapannya begitu lunak.

Disamping nya sosok bertopi pemburu bersurai pirang. Terus menatap diriku tajam dengan siluet hijaunya. Aku tau tersirat rasa kasihan dimatanya. Bahkan busur panah yang ditariknya sedikit bergetar.

"vraiment désolé pour ton destin modem mademoiselle."

Aku tersenyum sebentar. Inikah akhir dariku?

Tak suara hentakan ini. Aku mengenalnya. Benar-benar mengenalnya. Surai pirang highlight ungu, mahkota perak berbentuk belati yang menusuk hati.

Ia terus tersenyum dengan wajah anggunnya. Sebelum senyum itu berubah menjadi wajah dingin dan angkuh. Suara lembutnya terus mencaci semua kelalaian yang kulakukan.

Ia menunjuk tepat pada wajahku yang sudah pucat pasi. Dan bertanya pada cermin kesayangannya.

"Hai cermin? Apakah dia harus dihukum menggunakan racunku? Panahnya? Atau Apelnya?"

Ia terkekeh kecil. "Selamat datang di Pomefiore Yuu."

🍎 Twisted Wonderland — Pomefiore 🍎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍎 Twisted Wonderland — Pomefiore 🍎

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🍎 Twisted Wonderland - Pomefiore 🍎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang