Aku si bintang redup yang setia menemani bulan, meskipun tau bulan hanya akan berevolusi pada bumi. Aku si bintang redup yang tetap menunggu meski ditinggal pergi. Aku si bintang redup yang memiliki seribu alasan untuk jenuh, tetapi tidak runtuh.
Namun, tidakkah kau berfikir bahwa bintang yang redup ini juga akan merasa lelah. Tidakkah kau berfikir bahwa bintang yang redup ini juga bisa menyerah.
Dan jikalau suatu saat nanti bintang yang redup ini akan menyerah, kuharap bulan tidak akan menyesali perbuatannya selama ini terhadap si bintang redup ini.
—Melia, 16 juli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milky Way
PoetryMeskipun hanya sebuat rangkaian kata, jangan plagiat. Kecil bagi kalian, tapi besar bagi penulis. :) Btw, jangan lupa vote dan komen!