Pertama membuka mata. Dirinya telah disambut oleh sekumpulan tanaman bunga beraneka warna. Sejauh mata memandang, yang ia lihat hanya Padang penuh bunga bermekaran. Indah dan manis, tapi sayang hanya bisa dinikmati seorang diri.
Dirinya merenung. Sekali lagi, ia hanya bisa menikmati dunianya sendirian. Tanpa seseorang disampingnya. Tanpa keluarga dan teman-teman yang mengiringi kehidupannya. Dari dulu, dia selalu seperti ini. Kemana-mana sendirian. Bertemu pun, pasti orang-orang hanya datang untuk mengejeknya.
Lelah?!
Iya.
Jemu.
Jreng .... *Suara petikan gitar (Dari kejauhan)
Telinganya berdiri, menangkap sesuatu yang berarti ada orang lain selain dirinya di tempat ini. Ia tampak senang. Langkahnya mulai maju. Kepo akan sumber suara yang dihasilkan. Siapakah gerangan?
(Suara laki-laki)
There is bitter in everyday
Ada kepahitan yang terasa di setiap hari
🎶🎶🎶Seketika langkahnya terhenti. Lagu ini ... tepat sekali mengenai hatinya. Persis gambaran kehidupannya saat ini. Selalu pahit.
Jreng ... jreng .... 🎶 *Musik berlangsung
But then I feel it
That you would be the only one
Tapi aku menyadarinya
Bahwa kaulah satu-satunya untukkuSiapakah pemilik suara merdu ini?! Mendengarnya, hatinya merasa senang sekaligus tenang. Dia menjadi tidak merasa sendirian lagi. Karenanya dia harus segera bertemu.
Sometimes it doesn't have to be so sure
Terkadang, itu tidak perlu begitu yakinThe sweetest love can be so hard to find
Cinta terindah bisa menjadi sangat sulit untuk ditemukanSuara itu menuntunnya ke kebun bunga matahari yang luas. Semakin dekat dengan bunga, suaranya semakin jelas. Satu-persatu ia mulai menyibak tanaman tersebut. Perlahan-lahan, dengan penglihatan yang agak buram. Ia dapat melihat punggung seorang cowok.
Terus mendekat.
Dia telah berhasil menembus kebun bunga matahari.
🎶
We'll be better in every way
Kita akan menjadi lebih baik dalam segala halBut then i would go to be in other space
Setelah itu aku akan pergi ke tempat lainSatu-satunya hal terindah yang baru ia lihat di sepanjang hidupnya, ialah pemandangan dan laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya. Meskipun hanya terlihat punggungnya saja, ia sudah tahu.
(Lagu masih berjalan)
"Dia ...." Sedikit lagi tangannya menyentuh punggungnya.
"BANGUN!UDAH SIANG, WOI!"
"Aduh ...." Tulang keringnya menubruk besi ranjang dengan cukup keras. Sakit. Itu pasti.
Lagi-lagi pagi harinya berakhir seperti ini. Lagi-lagi mimpi indahnya dirusak kembali.
Ketiga perempuan satu kamar dengan cewek yang masih mengaduh kesakitan, semua kompak menertawakannya.
"Apa gue bilang! Bakalan viral satu kampus ni anak kalo kita vidioin." Tadinya, cewek bernama Kyla berniat membuatnya populer satu kampus sekali lagi. Syukur-syukur se-Indonesia, biar harapannya terwujud. Karena telah diakui sebagai warga +62. Tapi, kali ini Zia tidak mengizinkannya membuat hiburan tersebut.
"Peraturan di asrama ini sekarang ketat. Besok-besok aja kalau mau, dan jangan sampai di lingkungan asrama atau kampus. Bisa-bisa lo kena sanksi." Zia berkata benar, dimulai sekarang dia atau siapapun harus berhati-hati kalau mau bully seseorang. Apalagi, kepala asrama sekarang lebih tegas dan garang daripada kepala asrama sebelumnya.
"Iya juga sih! Yaudah, yuk kita langsung cus ngampus aja. Udah puas ngerjainnya juga."
"Iya!" Kemudian ketiga cewek itu pergi.
Sementara itu, Kanaya hampir saja ingin menangis kalau saja ia tidak mengingat jadwalnya hari ini.
"Ya ampun, hari ini gue gak boleh cengeng hanya gara-gara gangguan mak-mak lampir itu." Ia segera bangkit. Pergi menuju wastafel untuk gosok gigi dan menyeka wajahnya yang hampir terlihat jelek. Tapi, sejak lahir ia memang sudah jelek, sih.
SIALAN!
"Tarik napas ... baca istighfar! Tarik napas ... baca istighfar!" Perlahan hatinya mulai membaik. Kemudian senyumnya mengembang misterius. Dia berjalan kembali menuju ranjang. Mengambil benda pipih yang ia taruh di bawah bantal.
Handphonenya dinyalakan dan ... tak lama di layarnya sudah ada foto seseorang. Terpampang jelas. Memang sengaja dijadikan wallpaper.
Dia terus memandanginya. Hingga jiwanya terisi penuh. Tiba-tiba ia berteriak sambil mendekapnya.
"Oke, semangat Kanaya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantik Vs Jelek
Teen FictionTiap-tiap orang pasti punya suatu perfoma yang berbeda-beda. Tiap-tiap orang pasti punya daftar pesonanya masing-masing dengan daya tarik yang berbeda-beda juga. Semua orang memiliki hal tersebut! Namun tidak semua orang dapat memperlihatkannya deng...