Intro

1.7K 205 233
                                    

Cuplikan

"Saat Hima dewasa, aku tidak bisa mengizinkan dia merantau jauh-jauh. Takutnya dia kenapa-kenapa di tempat asing, terus enggak ada yang menemani. Atau kamu yang hari tuanya malah terlunta-lunta sendirian." Seketika sorot mata Naruto berubah sendu, mengamati bayi dalam dekapannya lewat tatapan cinta. "Nak, gadis kecilnya Papa-- besar nanti, Hima di sini saja ya Nak, ya, bareng Papa dan Mama. Kamu tidak usah ke mana-mana. Cari jodoh yang dekat, supaya Papa bisa selalu memantau kamu." Dia utarakan dari sanubari persis bisikan akal, tanpa tahu istrinya di seberang barusan mendesah resah.

"Nar, jangan sentimentil begitu, dong. Aku jadi ikutan sedih ini. Hima kita masih empat bulan usianya, Sayang. Pertumbuhannya masih sangat panjang, masa iya belum apa-apa kamu sudah kayak yang mau melepas anak gadisnya menikah."

-----

Ini cerpen komisan. Seseorang meminta Sina untuk mengembangkannya dalam bentuk cerpen, seperti 'Yore'. Tapi, yang ini lebih pendek, kira-kira hanya 65 persen dari jumlah kata 'Yore'. Simpan di perpus kalian jika tidak ingin ketinggalan notifnya.

Ah, satu lagi, jangan kaget untuk semua komentar-komentar yang ada. Sina sering memakai draft yang usang, daripada mubazir dibuang. Fokus sama apa yang ditulis, paham 'kan? ;)

Terima kasih...

PAPA (Comission) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang