Tidak ada yang tau seperti apa kita di masa depan, jika kita merencanakannya dan berusaha, kemungkinan kita akan mendapatkan hasilnya.
Tapi tidak dengan anak ini,dia ingin masa depannya cerah bahkan sangat cerah,tapi dia tidak pernah bekerja keras untuk itu.
Dia memang merencanakannya,tapi tidak dengan usahanya.Entah karena dia malas atau bahkan dia bingung menghadapinya karena kondisinya.
Dia sangat malas berfikir,karena katanya itu akan membuat otaknya sakit.Omo! dia sangat menyayangi otaknya.
karena itu dia selalu bermalas-malasan saat mengerjakan sesuatu,atau....selalu menunda pekerjaan itu.Apalagi "belajar",itu adalah hal yang sangat membosankan.
**🐣**
"Ya!,dasar anak gadis kurang ajar!jam berapa kau ingin bangun,eoh?!"
Teriakan itu sukses membuatku langsung membuka mata sempurna dan bangkit dari tidur.
Padahal dia sudah tua,tetapi suaranya masih tetap menggelegar.
Aku melihat ke arah pintu yang berada di sisi kanan ku.
Seorang wanita yang sudah lanjut usia berdiri di ambang pintu dengan nafas terengah engah dan tangan yang masih memegang kenop pintu.
Sepertinya dia baru saja berlari menaiki tangga untuk membangunkanku.
Dia terlihat membuka mulutnya lagi,sepertinya ingin menceramahi ku lagi.
Dan benar saja apa yang gadis itu duga.
"Seharusnya,gadis sepertimu itu bangun pagi hari!dan membantu ku membereskan rumah!kau tidak lihat?ini sudah hampir tengah hari!".
Oh tidak,mata nya hampir keluar dari sana,kuharap itu tidak terjadi.
Ya!,yang benar saja,aku juga nanti yang repot...
"Kau tidak ingin bangkit?!"
Aku tetap tidak bangkit dan masih duduk di tempat tidur dengan kaki yang terbalut selimut tebal.
malah aku menatapnya dengan tatapan iba padanya.
"Ya!!!,Chagyeong-sshi!!!!"
Lagi lagi suaranya sukses membuatku membuka selimut dan segera membereskan tempat tidurku lalu beranjak mengambil handuk dan segera mandi.
***********
Aku bahkan tidak tahu duniaku.Dunia ini terasa sempit dan sesak bagiku.
Aku merasa seperti berada di dalam sebuah ruangan yang sama sekali tidak ada cahaya dan oksigennya dan yang paling menyakitkan adalah ruangan ini seperti tidak mempunyai celah sedikitpun.
Aku menatap langit langit kamar,dan merenung hingga air yang kutunggu tunggu akhirnya jatuh dari sudut mataku.
Aku siapa?aku apa?dan aku mau jadi apa?dan apa yg harus ku lakukan?
Untuk apa aku dilahirkan di dunia ini jika peranku disini itu sebagai hama?
Aku selalu bertanya tanya dalam hati,kenapa aku dilahirkan?haruskah aku dilahirkan ke dunia ini?
Dulu saat kecilku,aku merasa sangat sangat senang,rasanya tidak mempunyai beban sedikitpun dan segera ingin beranjak dewasa,melihat mereka yang tumbuh dewasa seperti nya menyenangkan.
Aku sangat ingin cepat cepat tumbuh menjadi orang dewasa.
Aku mengusap air mataku karena mendengar suara ketukan dari pintu.
"Chagyeong-ah!temanmu datang keluarlah segera!"
Pasti itu Yoonbin.
Ah..syukurlah dia datang,pasti dia akan mengajakku makan.sejenak aku bisa melupakan pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day's | PJM
Fanfiction"Bermimpilah dan jangan lupa untuk mencintai dirimu sendiri Kim Chagyeong" Seorang anak broken home,putus asa,tak punya mimpi,bahkan dia tidak tau siapa dirinya yg sebenarnya,hampir setiap detik harinya merasa sakit. Sampai akhirnya ia bertemu denga...