semoga membuat mu lebih baik” . Aku masih berkutat dengan ribuan tugasku malam itu sementara aku berkali – kali menguap mataku mulai lelah terlebih lagi hatiku yang sejak berminggu – minggu lalu bertengkar tanpa ada penyelesaian dengan Radit . Sulit bagiku memaafkan Radit begitu saja aku masih ingat cengkraman kasar dilenganku malam itu . “Kau perlu istirahat Alena, kau sudah terlalu lelah” lagi – lagi Juna angkat bicara . “Deadline nya besok Jun, gak ada waktu buat santai aku baik – baik saja “. Ucapku meyakinkan Arjuna sejenak ruang – ruang kosong dijemariku terasa hangat , ya aku ingat malam itu Arjuna menggenggam tangan kiriku dengan lembut dan membelai rambutku “Alena jangan bohongi dirimu , aku tau kau lelah ! Ingat Alena jika cinta membuat dadamu semakin sesak lupakan dia pergilah dari dia” . Aku tak menjawab apa – apa rasanya bibir ini tak sanggup lagi berkata – kata aku ingin menangis dipelukan Arjuna malam itu tapi aku malu dia bukan siapa- siapaku dia hanya orang baru yang masuk dalam kehidupanku . Aku menutup netbook ku merapikannya kedalam tas dan sesekali menggesekkan kedua telapak tanganku . Memang malam itu begitu dingin semilir angin dan kebekuan hatiku rasanya bersinergi membuat tubuhku menggigil “Aku ingin pulang sekarang Jun” ucapku lirih segera iya berdiri merapikan isi tasnya dan berjalan disampingku tanda bahwa ia siap mengantarkku pulang malam itu . Langkah nya sejenak berhenti ia menanggalkan jaket warna hitam nya itu dan memakaikannya padaku “Cuaca cukup buruk pakai ini agar kau lebih baik” aku menurut saja dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Untuk Sang Aktor
RomanceKu kira kau datang merawat lukaku . Tapi kau menyayat luka luka yang ada