EGOIS BERBALUT TIRANI

1.4K 102 14
                                    

Setelah kejadian di ruang make up. Pada crew dan host yang masih ada di studio malam itu merawat luka lesty. Orang-orang tidak percaya dan kaget akan kejadian itu. Bagai mana risky bisa begitu tega terhadap lesty. Karena jam sudah menunjukan pukul 01.30 pagi Irfan, Ramis, Jirayut memutuskan untuk pulang. Hanya tersisa rara dan lesty serta beberapa crew saja. Lesty mulai terbuka tentang risky selama ini yang ia tutupi kepada rara.

Rara : "Kak Sebenarnya apa yang terjadi sama kalian..? (Penasarann akan apa yang sebenarnya terjadi di ruang make up)

Lesty : "Gak papa ra.." (menangis mengingat perlakuan kasar risky)

Rara : "Klw gak ada apa-apa kok kalian bisa bertengkar hebat seperti itu...!! Bukannya kaka bilang kalau risky mau melamar kaka?"

Lesty : "Sebenarnya aku ragu ke dia. Satu sisi dia kadang suka marah tampa sebab dan kasar gak jarang membuat aku ketakutan. Disatu sisi yang lain kadang dia lembut, aku hanya ingin memahami dia dan berusaha merubah sifat dia seperti awal aku kenal dia."

Rara : "Terus kaka selam ini nerima perlakuan kasar dia dan hanya diam saja. Ya tuhan kak... ini Toxic namanya... mau sampai kapan? Yang ada nyiksa diri sendiri namanya kak"

Lesty : "Entah lah ra.. aku pun bingung dengan perasaan aku ini... aku yakin dia orang baik dia pasti bisa berubah aku yakin"

Rara : " kakk kalau aku jadi kaka, aku bakalan mikir dua kali untuk memoertahanin dia. Kalau kaka terus disakitin apa lagi mainbkekerasan dan tangan terkekang. saat pacara udah begitu apa lagi klw udah menikah"

Lesty sesaat tertegun, apakah benar yang dikatakan rara. Bahwasannya hubungan dirinya dengan risky sudah tidak sehat. Dalam sanubari Lesty pun bertanya pada dirinya apakah ia harus mengakhiri hubungan ini?

Yuli : "dede mobilnya udah siap di depan... (sang asisten memberitahu bahwasanya mobil sudah siap untuk berangkat pulang)

Lesty : " oh iya teh.. tunggu 3 menit lagi ya..."

Yuli : "okee"

Lesty : "Rara aku duluan ya pulang. Mobil udah nungguin.."

Rara : "Iya... aku juga mau pulang nih... kak pertimbangin kata-kata aku tadi ya. Aku hanya gak ingin kakak terusa tersiksa batin dan fisik (sambil memegang tangan lesty berusaha meyakinkan lesty)

Lesty hanya tersenyum dan mengangguk seraya matanya berkaca-kaca dan berlalu meninggalkan Rara menuju mobil yang sudah sedari tadi menunggu didepan untuk mengantar pulang.

Didalam perjalanan pulang lesty menangis tak henti-hentinya mengingat apa yang terjadi diruang make up. Yuli sang asisten yang juga sudah seperti teman dekat berusaha menguatkan lesty.

Yuli : " Yang sabar..." (memeluk dan mengusap pundak lesty)

Lesty : "Teh apa dedek harus mengakhiri hubungan ini? Dedek gak kuat teh begini terus... tapi dedek juga bingung kalau harus kehilangan risky."

Yuli : " udah jangan nangis ya... (mengusap air mata lesty) teteh sebagai sahabat hanya bisa kasih saran dan masukan aja ke dede agar memperimbangkan hubungan kalian. Yang dikatakan rara ada benarnya. Hubungan kalian udah gak sehat.

Tampa terasa mereka telah sampai dirumah. Seperi biasa sang ibunda lesty selalu menunggu kepulangan anak dirumah. Terkejut melihat perban yang ada di kening lesty.

Mama lesty : "Ituu kepla kenapa? Diperban segala?" (Terkejut dan bertanya dengan khas logat sundanya kepada lesty)

Lesty : "gak kenapa-napa mah (tersenyum kepada mamanya berusaha meyakinkan sang mama bahwa ia baik-baik saja dan mengedipkan mata ke yuli agar tidak memberitahu kejadian sebenarnya)

Mama lesty : "Gak kenapa-kenapa tapi itu kepala di diperban?? ( memegang kepala dan luka lesty)

Lesty : " Tadi kepeleset pas di panggung. Gak papa kok luka dikit aja nanti juga sembuh. Ya udah ya mah dedek mau mandi dulu dan istirahat"

Mama lesty : "Ya udah... mama udah siapin air hangat dibak mandi"

Lesty : "mamah terbaik pokoknya mah" (mencium kening sang mamah dan menuju kamar)

Selesainya mandi lesty pun duduk di kasur kamarnya sambil bersandar dan menatap foto kebersamaan dirinya dengan risky. Dan tiba-tiba ada panggilan masuk yang ternyata itu dari risky dan lesty pun menganggat panggilan tersebut.

Risky : "Hallo dedek.. aku minta maaf tentang kejadian tadi"

Lesty : "Gak ada yang perlu di bicarakan lagi.. aku udah maafin kamu... sepertinya hubungan ini harus sampai disini saja." (Berkaca-kaca Berusaha menahan air mata)

Risky : "Kamu marah sama aku?? Jadi kamu mau kita putus?"

Lesty : "Iya aku mau kita putus! Kamu juga sekarang sedang berhijrahkan? Aku harap kamu jadi lebih baik lagi. Memperbaikin kesalahan kamu. Dan aku ingin fokus untuk karir aku. Aku juga akan berusaha memantaskan diri. (Menutp pembicaraan telphone)

Lesty pun menangis atas keputusannya. Berharap keputusannya ini tepat. Tak mudah memang terlebih lagi hubungan mereka sudah cukup lama berjalan. Berawal dari jodoh menjodohkan di atas panggung hingga kahirnya bersama. Namun akhirnya harus betakhir dengan ke egoisan bebalut tirani

Sementara itu di rumah risky...

Risky : hallooo dedek...

"Aaghhhhh sialll (membanting hanphone) kamu kira aku akan semudah ini melepas kamu. Aku akan bikin kamu menyesal telah mutusin aku. (Ucap risky tak terima keputusan lesty mengakhiri hubungan dengannya)."

Bersambung...



KEJORA MEMBELAH LANGIT MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang