17

391 38 16
                                    

Hello!!!! Berhubung hari ini my brojol day jadi gue up cerita ini lebih awal. Seneng ga? Yang penting gue lagi seneng hari ini. Langsung aja lah ya

Chekidot⬇

___________________________________

Kai mengernyit dari kejauhan saat melihat Chanyeol seperti sedang berbincang dengan seseorang di dekat tempat yang Chanyeol tunjukkan kepadanya.

Terlihat mereka berdua duduk di tempat yang Chanyeol tunjukkan tadi.

Kai terkejut saat melihat lawan bicara Chanyeol.

"Taeyong," ucap Kai.

Kai bingung dia harus menghampiri Chanyeol atau tetap mengantri? Tapi antriannya sedikit lagi. Sedikit lagi dia akan mendapatkan cake beruangnya.

Maafkan aku Chanyeol hyung, aku akan kesana tapi setelah cake beruang ditanganku, batin Kai.

Sedangkan disana Chanyeol sedikit gusar. Mereka sangat canggung. Chanyeol bingung, apakah dia harus memulai percakapan?

Awalnya Chanyeol ingin menulikan telinganya tapi seseorang yang menyakiti hatinya  ini malah memegang tangannya dan berkata ingin berbicara dengannya.

Chanyeol tentu sungkan untuk menolak. Berakhirlah dengan mereka duduk berhadap-hadapan tanpa sepatah katapun.

Tadi dia bilang ingin berbicara tapi kenapa tidak memulainya, batin Chanyeol kesal.

"Chanyeol hyung/Taeyong," ucap mereka bersamaan.

"Silahkan, kau dulu," ujar Taeyong.

"Ti-tidak, kau duluan katanya kau ingin berbicara kepada--ku," ujar Chanyeol yang sialnya kenapa dia harus gugup.

"Ah iya." Taeyong tersenyum.

"Hyung, mungkin ini sudah lama. Tapi, aku sangat merasa bersalah saat itu. Maaf membuatmu kecewa, Chanyeol hyung," ujar Taeyong menundukan kepalanya.

Chanyeol menatap lekat Taeyong yang menunduk. Chanyeol menghela napas. Ini sudah lama tapi menjadi trauma bagi kehidupan percintaannya.

Chanyeol tersenyum tipis. "Itu sudah lama, aku sudah memaafkanmu Taeyong. Walaupun menimbulkan sakit dan trauma mendalam bagiku tapi aku sudah memaafkanmu."

"Maafkan aku, aku tahu dari Kris saat dia bertemu dengan ku di Los Angeles dia berkata bahwa kau sangat sakit hati karena aku. Aku jahat sekali hyung, padahal dirimu sangat baik kepadaku dan mencintaiku dengan tulus." Taeyong meneteskan air mata.

"Taeyong, kenapa menangis? Aku sudah memaafkanmu, sudahlah. Sekarang berbahagialah dengannya disana," ujar Chanyeol.

"Maaf membuatmu yang hanya menjadi pelampiasanku Chanyeol hyung," ujar Taeyong dengan berlinang air mata.

"Lupakan Taeyeongie, aku sudah melupakannya. Sekarang aku dan kau harus berbahagia dengan jalan yang berbeda, ujar Chanyeol.

"Terimakasih telah memafkanku, aku senang kau memanggilku Taeyongie," ujar Taeyong menghapus air matanya.

"Omong-omong kau sudah punya pacar hyung?" tanya Taeyong.

Entah kenapa pipi Chanyeol bersemu. Dia langsung mengingat kekasih mungilnya.

"Pasti sudah, pipimu bersemu," goda Taeyong.

Chanyeol tertawa menanggapinya.

"Bagaimana kau dengan bocah itu?" tanya Chanyeol menggoda sekaligus meledek kekasih bocahnya Taeyong.

[1] Backstreet (Chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang