2🌸

130 17 15
                                    

Aku kembali menelusuri setiap tempat di Veludo Way sambil terus mengingat setiap potongan dalam mimpiku.

Sebenarnya setiap kali aku mengingat mimpi itu, kepalaku akan terus terasa sakit dan pening.

Tapi aku tidak peduli lagi dengan rasa sakitnya.

Karena aku sudah tau bahwa aku adalah aktor. Walau aku tak tau seperti apa dan di mana aku berada di mimpi itu.

Tapi aku yakin. Karenanya aku harus menelusuri setiap potongan ingatan di mimpiku.

Hmm Mari kita ingat.. disini itu kalau tidak salah God-za adalah salah satu teater yang terkenal. Dan kalau tidak salah, aku melihat penampilan mereka di jalan.

"God-za.. kalau tidak salah nama itu juga muncul di mimpiku... Tapi ku rasa aku tidak dari sana..."

Karena aku merasa aku masih sangat kurang untuk berada di God-za. Apalagi akting ku itu masih.. emm.. payah ..

Kan?

Walau aku tidak yakin dengan hal itu. Tapi aku merasa benar-benar bukan berasal dari God-za.

Lalu yang ma-

"Eh?.. tempat ini kan.."

.

.

.

"Anu, kau tertarik dengan teater?"

Tempat ini.. ini adalah.. tempat di mana anggota kedua di rekrut?

Aku.. adalah anggota pertama.. lalu di tempat ini.. anggota kedua..

"Kau siapa?"

"Ternyata dia enggak kenal aku ya.."

"Ukh.. ji-jika itu benar-benar suara ku.. be-berarti aku benar-benar mengenalinya..

Tapi.. siapa?"

"Kau ini bicara apa kontoku? Kau kan sutradara utama kita."

"Kontoku.. sutradara.. utama?"

Tiba-tiba potongan ingatan itu kembali lagi.

Disini.. di tempat ini.. aku sedang melakukan sandiwara jalanan.. yang sangat kacau..

Lalu ... Kami berhasil mendapatkan satu anggota...

"Kalau begitu.. tempat selanjutnya.."

Aku segera berlari kembali menuju stasiun Veludo Way. Dengan beberapa potongan gambar yang kembali dan rasa sakit yang menyerang.

Tapi aku harus kesana!

.
.
.

"Dunia ini... Panggung sandiwara seluruh manusia. Pria dan wanita hanyalah para pelakon...."

Itu... Shakespeare ...

Aku menggunakan ini untuk menarik anggota ketiga yang ku kejar. Lalu, dia pun ikut serta dan setelah itu Anggota ketiga..pun masuk.

"Selanjutnya kalau begitu! Akh.. kepalaku sakit sekali..."

"Aku tak perduli! Tempat selanjutnya!"

Aku kembali berlari! Entah aku akan kemana. Aku hanya berlari ke arah kaki ku melangkah..

...

Normal POV.

Pemuda itu, terus berlari dan berlari.

Setiap kakinya melangkah, setiap itu juga potongan gambaran demi gambaran muncul di ingatan nya.

[A3!] Memory Loss [Sakuma Sakuya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang