1

177 6 0
                                    

Mata wanita itu tidak bisa lepas dari menatap jam dinding yang berada di depannya. Matanya tidak bisa terpejam. Ia makin gelisah saat melihat arah jam menunjukkan pukul jam 2 pagi. Pikiran pikiran yang melayang di kepalanya sangatlah menghantui dirinya. Bagaimana jika ia tidak bisa tertidur hingga pagi hari? Huftt, kenapa bisa insomnia ini tidak bisa hilang?

Ia mengendap endap keluar dari kamarnya. Menuruni anak tangga dengan suara langkah yang pelan. Tidak mau membuat orang yang berada dirumah nya terbangun. Wanita itu melangkahkan kaki nya ke arah dapur. Lalu mengambil satu gelas kosong dan mengisi nya dengan air. Air yang berada digelas itu perlahan hilang dan masuk ke dalam tenggorokan wanita itu. Pikirnya setelah meminum satu gelas air akan membuatnya bisa tertidur.

Deg!

Langkah kaki wanita itu terhenti saat melihat ayahnya baru saja pulang. Ia sangat benci jika melihat ayahnya pulang dalam keadaan mabuk seperti ini. Pastinya habis bermain dengan perempuan di luar sana. Mencoba untuk mengabaikan ayahnya yang duduk disofa sambil memijit kening nya yang mungkin terasa agak pening setelah mabok mabokan. Ia melewati ayahnya begitu aja dan masuk ke dalam kamar untuk berusaha tertidur.

~

Yeollin terbangun dari tidurnya secara tiba tiba saat mendengar suara bentakan di lantai bawah. Walau nyawanya belum cukup terkumpul tapi ia berlari menuruni tangga dan melihat ayahnya berkelahi dengan kakak nya. Pemandangan ini sering sekali ia lihat.

Plakkk
Plakk

"Anak tidak tahu diri!"

Won Hoo menampar bolak balik pipi Jaehyun. Yang ditampar hanya bisa terdiam menundukkan kepalanya dengan kedua tangan ia lipat dibelakang.

"Apa yang kamu perbuat sehingga Papah harus di panggil oleh dosen mu lagi?!"

"Aku udah bilang kalau kamu tidak mau datang ya tidak usah!"

"Anak kurang ajar."

Won Hoo meninggalkan Jaehyun dan melanjutkan sarapan nya untuk pergi bekerja. Yeollin yang masih berada di tengah tengah tangga, turun lalu menghampiri kakaknya yang memegang pipinya yang memerah.

"Kakak gapapa?"

Jaehyun menyadari ada orang didepannya dan menatap nya dengan tajam.

"Menurut kamu?" jawab Jaehyun sinis ke arah Yeollin.

"Sudut bibir kakak berdarah."

Yeollin yang ingin memegang sudut bibir Jaehyun tetapi langsung ditempis oleh Jaehyun.

"Ga usah sok peduli." balas Jaehyun sinis dan meninggalkan Yeollin yang benar benar tulus khawatir dengan kakaknya.

'Nanti. Hari ini aku ga ngampus dulu.'

Jawab Jaehyun dari sambungan teleponnya. Karena tidak mau mendapat banyak pertanyaan, ia mematikan sambungan teleponnya begitu aja. Jaehyun mengusap wajah nya dengan kasar. Lalu ia membaringkan dirinya di kasur sambil memejamkan matanya.

Tok tok tok

Baru saja memejamkan matanya sekitar 2 menit, sudah ada orang yang mengganggu tidur nya. Ia bangkit dari tidurnya lalu membuka pintu kamarnya.

"Ada apa lagi sih?"

Brukk

Orang yang mengetuk pintu tadi mendorong tubuh Jaehyun ke belakang hingga Jaehyun terbaring di kasurnya. Orang tersebut naik ke atas badan Jaehyun lalu melumat bibir Jaehyun.

Plakk

"Jalang!"

Jaehyun mendorong orang tersebut lalu menampar pipi nya.

"Kamu mau apa lagi?"

"Jae, please aku cinta sama kamu. Aku ga masalah kamu mau anggap aku jalang mu. Asalkan kita jangan putus, kamu pakai aku sepuasnya."

Jaehyun mencengkeram pipi cewek lalu dan memojokkan nya di dinding.

"Bukan mau uang ku?"

Mata cewek itu udah berkaca kaca merasakan sakit di kedua pipinya yang dicengkeram kuat oleh Jaehyun.

Cewek itu hanya bisa geleng menjawab pertanyaan Jaehyun. Ia berusaha memegang tangan Jaehyun yang mencengkam kedua pipinya tapi tidak berhasil. Tenaga Jaehyun kuat sekali.

"Keluar! Siapa yang izinin kamu masuk ke dalam rumah ku?"

Jaehyun melepaskan cengkeraman di pipi cewek itu dan menariknya keluar dari kamar.

"Jangan datang ke sini lagi."

Jaehyun menyeret perempuan itu hingga di pintu rumahnya dan melempar beberapa lembar uang di muka perempuan itu. Lalu ia menutup pintu dan mengunci nya. Lagian menurut Jaehyun, perempuan yang mendekati nya itu hanya ingin uang dan seks tidak ada unsur cinta. Begitupun dengan dia, melakukan itu hanya untuk kesenangan bukan karena cinta. Dia tidak percaya ada cinta di dunia ini.












Lagi gabut pen nulis cerita. Sebenarnya sering buat cerita tapi ga pernah berani buat up. Skill nulis masih belum pro. Kek di kepala tuh banyak aja cerita yg mau di buat, tapi bingung nulis nya :")

Yang baca ini semoga suka yaaaaa:")

My Bad Brother JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang