⚠WARNING⚠
Cerita ini mengandung adegan dan kata-kata yang tidak patut di contoh dan dibaca oleh anak dibawah umur (kekerasan, pembunuhan, bullying, flirting, kata kasar) jadi mohon bijak dalam membaca
⚠WARNING⚠Hiruk pikuk orang yang berlalu-lalang di jalanan menghiasi malam di kota Seoul. Di jam sembilan malam ini masih terlalu awal bagi mereka untuk tidur nyenyak di kasur kamar, termasuk seorang siswi SMA yang baru saja pulang dari bimbel. Ia memutuskan untuk makan sebentar dengan temannya lalu singgah ke toko buku.
“Yeri,” panggil teman gadis itu, “benar kau tidak apa-apa ke sana sendiri? Aku akan menemanimu dan mengantarmu pulang.”
Siswi dengan name tag “Kim Yerim” itu pun terkekeh. Ia merangkul temannya dengan gemas. “Utututu sahabatku ini. Tidak perlu sayangku, kau tahu kan aku akan lama kalau berada di toko buku. Lagi pula kau harus segera pulang untuk menyelesaikan tugas besok agar aku bisa menyontek.”
“Sialan. Belilah buku yang bermanfaat jangan hanya membaca komik tak penting seperti itu. Kasihan ibumu yang sudah membayar sekolahmu juga.”
Yeri tertawa lagi. “Baiklah eomma, sekarang lebih baik eommonim pulang saja, ya, kupingku panas kau ceramahi terus.” Gadis itu mendorong lembut temannya yang cerewet dan saat temannya itu akan membuka suara lagi, Yeri menunjuk kea rah mobil yang berhenti di depan mereka.
Teman Yeri menghela napas lelah. “Baiklah. Aku pulang dulu. Jaga dirimu ya, akhir-akhir ini banyak penjahat berkeliaran,” ucapnya.
“Iya iya Nona Yoon.”
Akhirnya temannya itu masuk ke dalam mobil jemputannya sementara Yeri berjalan menuju toko buku untuk membaca beberapa buku dan mungkin membeli buku pelajaran juga seperti saran temannya mengingat ia sudah kelas tiga.
Langit makin gelap ditambah lampu-lampu toko yang mulai padam. Sebenarnya ini sudah terlalu larut dari jam biasanya Yeri pulang. Ia terlalu asyik membaca komik sampai lupa waktu saat di toko buku tadi dan alhasil ia juga ketinggalan bus terakhir. Berakhirlah Yeri dengan berjalan untuk pulang ke rumah.
Di persimpangan jalan ia berbelok ke arah kanan untuk mengambil jalan pintas agar cepat sampai di rumah. Jalanan itu cukup sempit dan gelap untuk ukuran gang di kota metropolitan. Jalanan menuju rumah Yeri memang cukup lenggang dan sepi, tapi jalan pintas ini lebih sepi dan terdengar rumor mistis juga di sini sehingga mambahkan kesan horror. Untungnya Yeri bukanlah tipe gadis penakut.
Saat tengah menikmati lagu dari earphone yang sedari tadi terpasang di telinganya, tiba-tiba tubuhnya terhempas ke belakang. Yeri menjerit kaget. Plastik berisi buku yang ia bawa di tangan pun ikut terhempas. Gadis itu meringis manakala punggungnya terasa ngilu.
“Sialan,” desisnya.Yeri pun mencoba kembali berdiri dan hendak lari, khawatir jika ia bertemu orang jahat. Namun belum sempat beranjak, perutnya di tendang dan sontak membuatnya mengerang kesakitan. Pikiran buruk mulai menggerayangi pikirannya. Ia benar-benar sial hari ini, harusnya tadi ia mengiyakan tawaran temannya untuk mengantarnya.
Seorang gadis berhoodie oranye dengan masker dan topi berwarna putih senada dengan rambut emasnya tengah berdiri di hadapan Yeri.
Yeri berdecih. “Astaga yang benar saja. Mau apa perempuan sepertimu malam-malam begini?!”
Alih-alih menjawab, gadis misterius itu malah berjongkok di depan Yeri. Mata mereka bertemu. Sedetik setelahnya leher Yeri di cekik oleh gadis di hadapannya. Kuku panjang nan tajam gadis itu menancap erat di kulit Yeri. Dengan refleks Yeri menarik dan mencakar tangan gadis itu. Napasnya tercekat, seluruh badannya seperti tersengat listrik yang kuat, bahkan tangannya sampai bergetar hebat.
Mata Yeri nyaris saja memutih, kulitnya ngilu, tubuhnya mulai lemas, darahnya seperti tidak mengalir sementara detak jantungnya masih memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow [BTS x YOU]
Mystery / Thriller[vampire] [thriller] [au] Perjalanan setiap tokoh membalaskan dendam dan sembuh dari sakitnya Mampukah mereka? Ataukah mereka akan terus terbelenggu di dalam bayangan masa lalu ⚠WARNING⚠ Cerita ini mengandung adegan dan kata-kata yang tidak patut d...