21. Grocery Date

430 44 0
                                    

Kita tiba di grocery store, tepatnya di Whole Foods. Gak di Indonesia, gak di Amerika, aku belanja juga, hahaha... Tapi sekarang kan ini kebutuhan pacarku, jadi aku seneng-seneng aja.

"Yuk," panggil Om Matthew, merangkul bahuku. "Abis ini mau kemana? Ini kan liburan kamu."

"Hmm.. Kemana ya?"

Mataku mencari-cari Jeffrey.

"Actually, this morning aku pengen hiking. Tapi kesiangan bangun. Lumayan masih jet lag, kayaknya ya."

Jeffrey menyusul dan berdiri di sebelahku.

Pegang tangannya gak ya, pegang tangannya gak ya...

"Asik juga tuh Om."

"Iya kan. Sayangnya om ketiduran."

"Hahahaha..."

Waaah, mataku berbinar-binar melihat isi supermarket ini. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang colorful banget, bikin mood aku jadi senang sekali.

Ini aku aja atau ada orang lain yang seneng banget kalo masuk supermarket? Aku bisa merasa happy banget kalo lagi di tempat seperti ini, hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini aku aja atau ada orang lain yang seneng banget kalo masuk supermarket? Aku bisa merasa happy banget kalo lagi di tempat seperti ini, hehehe.

Aku mengambil trolley. Mata Jeffrey mengikutiku.

"I'm going to the beer aisle ya," kata Matthew.

Jeffrey mengangguk. Kita berdua liat-liatan.

Eh, berduaan.

"Let me," Jeffrey mengambil alih trolleynya dari tanganku.

Gitu aja salting. Cass.. Cass..

Aku berjalan berdampingan sama dia. Tanganku reflek memasukkan apapun yang kurasa bisa kumasak. Sontak aku inget, ini kan bukan belanjaanku."

"Eh, maaf ya. Aku ingetnya aku yang lagi belanja."

"It's okay, babe. Kamu mau masak, kan?"

Babe. Padahal dulu tuh dia sering banget manggil aku 'babe', tapi kenapa sekarang beda banget sih rasanya? Ya Tuhan, begini ya rasanya mabuk kepayang karena cinta? Huhuhuhu.

"I... Eee, ya, boleh sih."

"Please...," dia membentangkan tangannya ke depan, menyuruhku melanjutkan. "I'll take whatever I need too."

Saat aku berjalan agak jauh, tiba-tiba Jeff menarik tanganku.

"Sini."

Duuhh.

"Jangan jauh-jauh."

Lemeesss.

Hei, jantung. Aku tau kamu kerja keras selama aku di sini. Kamu yang kuat ya.

"Jeeffff...," senyumku udah nggak kekontrol lagi. Aku menutup wajahku.

"Why?" Dia menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Kamu seneng nggak?"

"Jeff & Cass" - Rewrite & Merged of "Jeff" and "Jeff" (II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang