9. Pahit

4.3K 757 108
                                    

Disclaimer : saya disini sebagai translator, alur cerita sepenuhnya milik 'slytherin-nette', dan Harry Potter universe milik 'JK.Rowling'
---------------------------------------

"Harry!"

Wajah Draco memutih saat akhirnya Harry keluar dari memorinya dan kesulitan bernafas. Dia tersungkur, menyebabkan tubuhnya terbentur laci kecil yang terletak di belakangnya.

"Tolong dengarkan aku-"

"A-aku... Apa itu?! Kenapa aku tidak mengingat memori itu?! Apakah kau membuatnya sendiri?! Kau mempermainkanku?!" Tanya Harry tidak sabar, tangannya bergerak naik menjambak dan mengusak rambutnya sendiri.

"Jawab aku, Malfoy!!!!"

Tersentak akan suara Harry yang terdengar panik, Draco menguatkan genggamnya dibahu Gryffindor itu.

"Aku tahu seberapa buruk ini akan terlihat untukmu, tapi-"

"Kau tidak tahu seberapa buruk ini semua untukku, Malfoy!!" Harry berteriak, suaranya gemetar menahan amarah. "Tidak ada yang masuk akal! Apa yang aku lakukan disini?! Apakah ini semua rencanamu?!"

Nafas Draco tertahan saat mendengar nada kebingungan dan penghianatan disuara Harry.

"Ini bukan rencanaku."

"Lalu apa yang terjadi?!" Tuntut Harry.

"Harry, kau tahu kalau kau baru saja menggunakan Occlumency pada memoriku. Dan kau tau dengan pasti kalau mantra Legilimens hanya menampilkan memori yang benar-benar terjadi." Ucap Draco menjelaskan.

Ketika Harry mengedip dan kembali melirik foto yang berada diatas meja kecil disamping tempat tidur Draco, wajahnya perlahan memutih, dan Draco dengan ragu melanjutkan.

"Kau adalah ibu dari Scorpius."

Wajah Harry semakin memutih, dan tangannya bergetar lebih cepat dan mulai menjambak rambutnya lebih kuat.

"Tidak. Itu tidak mungkin-"

"Foto itu diambil lima tahun yang lalu, dihari dimana Scorpius lahir. Kau sangat bahagia Harry, hingga kau tidak peduli jika kita semua sedang berada dipertengahan perang-"

"Tidak. Tidak mungkin. Seharusnya aku mengingatnya! Seharusnya aku tahu-"

Harry berusaha menepis tangan Draco yang memegang kuat bahunya, namun Draco tidak memperdulikannya dan tetap melanjutkan.

"-kita menjadi orang tua diusia yang sangat muda tapi kita sangat bahagia sampai kita tidak peduli apapun. Kau memberitahuku kalau kau sangat menginginkan sebuah keluarga milikmu sendiri, dan aku berjanji aku akan memberikan semua yang kau inginkan." Draco bergegas menjelaskan, suaranya diliputi dengan emosi yang sudah lama ia pendam.

"Kita jatuh cinta di musim panas, Harry-"

"Tidak! Berhenti memberitahu omong kosong ini padaku." Harry memohon, suaranya pecah saat air mata akhirnya mulai turun membasahi pipinya.

"Berhenti berbohong padaku, Malfoy!"

"Aku tidak berbohong."

Draco meneruskan kalimatnya, walaupun ekpresi sakit hati terlihat jelas di wajahnya, serta suaranya yang mulai bergetar, sangat jelas pemuda itu tengah berusaha mengontrol emosinya.

"Aku tidak pernah menyembunyikan apapun dari anak kita. Menurutmu, kenapa Scorpius selalu saja ingin menemuimu? Kenapa Scorpius memilihmu sebagai pemain Quidditch kesukaannya hinga dia punya setiap pernak-pernik dirimu yang terpajang dikamarnya?"

"Kau berusaha memberitahuku, k-kalau aku menelantarkan anakku?!" Suara Harry pecah. "Kalau aku melupakan darah dagingku sendiri?! Kalau aku melewatkan lima tahun pertamanya?!"

You'll Know Where To Find Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang