Part2

1 0 0
                                    

Happy Reading...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari 25 menit yang lalu tapi Asyara masih setia duduk di samping sepedanya yang terletak di belakang sekolah. Ia sangat takut untuk pulang ke rumah karena kejadian saat di kantin tadi.

flashback

"Mau beli apa nih?" tanya Lisa saat mereka sampai di kantin.

"Beli somay aja lah" jawab Gita

"Hmm ya udah deh,Lo sama Arasya cari tempat biar gue yang mesan " mereka langsung berpencar. Lisa memesan somay sedangkan Gita dan Arasya mencari tempat untuk mereka makan.

Gita dan Arasya pun memilih tempat yang berada di pojok. Setelah menunggu hampir 10 menit akhirnya Lisa datang dengan membawa makanan mereka. Mereka pun makan dalam keheningan.

Brakk

Terdengar suara gebrakan yang membuat mereka terkejut. Arasya pun mendongakkan kepalanya dan mendapati Asyara yang berdiri dengan angkuhnya diikuti dengan kedua abangnya, Andreas dan Andra dengan tatapan datar.

"Maksud Lo apaan gebrak meja kita?"tanya Lisa dengan sedikit emosi karena acara makannya diganggu.

"Gak ada, gue iseng aja" kata Asyara dengan tangan bersedekah di dada. Melihat itu membuatnya Lisa emosi. Ia pun mengangkat tangannya untuk menampar Asyara. Namun sebuah suara menghentikan pergerakannya.

"Jangan pernah sekalipun tangan Lo nyentuh adik kesayangan gue"kata Andra dengan tatapan datar dan dingin.

"Adik kesayangan"batin Arasya miris.

"Gue gak akan nampar dia kalau dia gak cari masalah sama gue"emosi Lisa sambil menunjuk wajah Asyara. Tak ingin adanya pertengkaran Arasya segera menarik Lisa dan Gita untuk pergi dari kantin.

Namun suatu kejadian membuatnya tercengang sekaligus takut. Ia melihat Gita menuangkan minuman ke kepala Asyara. Sontak saja hal itu membuat setiap kantin terdiam.

"LO.." belum selesai Asyara berteriak, Gita setidak memotongnya terlebih dahulu

"Lo pantas untuk mendapatkan itu karena Lo udah ganggu gue dan sahabat gue lagi makan"setelah berucap hal itu Gita langsung pergi diikuti Arasya dan Lisa dengan senyum mengejek.

flashback off

Sekarang Arasya sangat takut untuk pulang ke rumah karena ia yakin setelah ini pasti Arasya akan mendapati 'hadiah' dari orang tua, Abang, serta saudara kembarnya. Dengan berat hati Arasya mengambil sepedanya dan pulang ke rumah.
______

Cklekk

PLAKK

Baru saja Arasya membuka pintu, sebuah tamparan sudah mendarat di pipinya.

"KAMU APAKAN ANAK SAYA?"bentak ayahnya, Ahmad Andaru.

"Maksud ayah apa?"tanya Asyara sembari memegangi pipinya yang terasa kebas.

"KAMU SUDAH MEMPERMALUKAN ANAK SAYA" sungguh melihat wajah merah ayahnya yang sedang marah adalah salah satu ketakutan Arasya.

"A-Ara gak ada mempermalukan Asyara yah, hiks hiks" isak Arasya.

"BOHONG. MEREKA SUDAH MENCERITAKAN SEMUANYA. TERMASUK KEJADIAN DI KANTIN" teriak Ahmad sambil menunjuk Andreaz, Andra, dan Asyara.

"Masalah apa?" tanya Amira Rastika Andaru, bundanya yang sedari terdiam.
Akhirnya Asyara menceritakan kejadian di kantin sekolah ditambah bumbu-bumbu kebohongan.
Mendengar semua cerita Asyara, Amira menjadi murka. Ia maju dan bersiap menampar Arasya.

PLAKK

PLAKK

Setelah menampar Arasya, Amira pergi ke dalam kamarnya diikuti dengan anggota keluarga yang lain. Arasya pun bangkit menuju kamarnya sambil menangis tersedu-sedu.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE N COMMENT YA 💃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEARTBREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang