♡10

850 120 3
                                    

Hyunjin menatap pintu dihadapannya ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin menatap pintu dihadapannya ragu. Haruskah ia tekan bel tersebut atau tidak. Berkali-kali ia menghela nafas didepan pintu itu tapi tak ada satupun keberanian untuk memencet bel unit apartemen itu.

Hwang Hyunjin memang pengecut.

Akhirnya ia memutuskan untuk menggantungkan paper bag berisi cheesecake di gagang pintu dan beranjak dari sana. Langkahnya berat, tapi ia memang belum siap untuk bertemu Jisung lagi. Sejak kejadian malam itu, Jisung pergi dari apartemennya, dan selalu menghindarinya saat di kampus. Ia sebenarnya masih tak mengerti alasan Jisung menjauhi dirinya, tapi mungkin ini ada hubungannya dengan kejadian Lia dan Yeji. Kedua gadis itu sudah berbaikan, tapi sebagai gantinya malah hubungannya dengan Jisung lah yang merenggang.

Hyunjin kembali menghela nafas panjang, mengendarai mobilnya menjauhi gedung apartemen Jisung.

Pikirannya masih melayang-layang soal Jisung. Kenapa pemuda itu marah padanya? Ia bingung letak kesalahannya dimana. Tapi ia juga bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa ia harus memikirkan soal Jisung yang tengah marah padanya? ia bisa saja kan tidak begitu peduli dan bersikap biasa saja, bukannya ikut menjauhi Jisung begini. Atau harusnya ia tak harus khawatir dan merasa bersalah soal ciumannya dengan Lia. Toh, ia dan Jisung hanya sahabat. Benar kan?

Hyunjin mengacak rambutnya pelan. Merutuk kesal dengan pikiran-pikiran dikepalanya. Sudut matanya tertuju pada bar disekitar, kemudian memutar kemudi.

Mungkin minum sedikit dapat meluapkan masalahnya.

Han Jisung, pemuda dengan rambut hitam legam itu baru saja menyelesaikan ritual mandi nya ketika tiba-tiba hujan mengguyur kota London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Jisung, pemuda dengan rambut hitam legam itu baru saja menyelesaikan ritual mandi nya ketika tiba-tiba hujan mengguyur kota London. Menghela nafas, Jisung mulai melakukan night routine seperti biasa. Dirinya lelah dan lapar, tapi begitu malas menuju dapur untuk sekadar membuat ramyeon instan. Mager, istilah jaman sekarangnya.

Selesai mengeringkan rambut, Jisung berbaring diatas tempat tidurnya sambil memainkan ponsel. Membuka semua media social yang ada di ponsel, tapi ia tak menemukan apapun yang menarik perhatiannya. Jadi ia memilih untuk membuka Youtube dan menonton apapun yang lewat di Home Youtube (yang tak jauh dari video-video dari National Geographic).

Video yang tengah ia tonton terpaksa terhenti karena deringan masuk ke ponselnya. Ia menggerutu kesal karena kegiatannya yang harus terganggu. Tapi dirinya dibuat terkejut karena panggilan itu ternyata dari Hyunjin, orang yang paling ia hindari beberapa hari ini. Dirinya menimang-nimang haruskah ia angkat atau tidak. Berfikir terlalu lama hingga akhirnya panggilan itu terputus. Jisung menghela nafas dan tak ada niatan untuk menelpon balik.

Bodo amat lah.

Tapi Hyunjin memanggilnya sekali lagi. Dengan helaan nafas, Jisung menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinga.

"Kenapa?"

"Hey~ Han Jisung~"

Jisung menyerngit kaget mendengar suara Hyunjin yang seperti orang teler. Ia juga bisa mendengar suara musik yang begitu keras diujung sana.

"Heh! Lo lagi dimana?"

Tapi Jisung tak mendapat jawaban selain suara tawa Hyunjin yang begitu aneh.

"Lo tuh ya Han Jisung~ lucu banget tau gak? Apalagi kalo lagi makan, lo jadi kayak tupai, gemesin, jantung gue sakit liatnya hahaha~"

Jisung hanya diam. Ia mulai mengerti situasi, sepertinya Hyunjin memang teler. Padahal lelaki itu sering minum alkohol dan bisa minum cukup banyak. Berarti Hyunjin melewati batasnya sekarang.

"Lo dimana? Bawa mobil? Gue jemput"

"Aaa~ gak mauuu~ soalnya di apart gue udah gak ada lo lagi~ lo kenapa sih gak pernah pulang lagi ke apart gue? Hmm~ gue kangen sama lo Jisung~ gue pengen meluk lo lagi pas lagi tidur~"

Jisung terkesiap. Jantungnya tiba-tiba berdetak begitu cepat. Ia sangat tau bahwa Hyunjin sedang mabuk sekarang, tapi perkataan orang mabuk itu biasanya jujur kan?

Kemudian Jisung hanya bisa mendengar suara ocehan tak jelas Hyunjin yang lama kelamaan mengecil. Lalu digantikan menjadi dengkuran halus. Suara asing tiba-tiba menyapa pendengarannya, mengatakan pada Jisung untuk menjemput Hyunjin yang sudah tak sadarkan diri dan memberi tau alamat bar. Jisung menggumamkan terimakasih kemudian buru-buru mengenakan jaket dan pergi.

Capek-capek hindarin si Hyunjing, ujung-ujungnya gue luluh lagi sama dia.

%lovely%

Haiii! maaf ya baru update lagi wkwkwk. JADI GAES SIAPA YANG AMBYAR SAMA SEUNGSUNG DUET SEMALEM HAH?! NGAKUUUU!

Lots of Love
Hara

lovely // hyunsung [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang