Cerita part ini tidak di sarankan untuk yang menyukai cerita Happy Ending. Jadi siapkan tissue atau keperluan lainnya.Selamat membaca.
Jungkook berlari melewati koridor rumah sakit dengan menggendong Hani. Ia takut sesuatu terjadi pada Ha Yi.
Ia memaksa memasuki ruangan gawat darurat dan menemui Ha Yi yang sudah terbaring lemah dengan infus yang sudah menempel di punggung tangannya tetapi masih sanggup mengulum senyum diwajahnya.
Jungkook menurunkan Hani yang sudah terbangun dan menangis melihat ibunya yang sudah berbaring lemah
"Noona, kenapa bisa seperti ini?," ucap Jungkook khawatir matanya mulai berkaca-kaca.
Ha Yi tersenyum. "Aku belum mengatakan kebenaran ku yang lainnya padamu. Jadi maafkan aku-" lirih Ha Yi lemah.
"Kebenaran apa lagi?," ucap Jungkook kesal dan ingin menangis bersamaan.
Ha Yi mengelus rambut putrinya yang menangis. "Bisakah eomma berbicara dengan paman sebentar saja nak?," ucapan Ha Yi di balas anggukan oleh Hani lalu ia keluar.
"Katakan semuanya tanpa terkecuali Noona." ucap Jungkook
"Kau jangan marah padaku ya, kumohon." ucap Ha Yi masih tersenyum.
"Araseo. Cepat katakan."
"Aku berbohong padamu jika setiap bulan bahkan minggu meninggalkanmu." ucap Ha Yi tersenyum
"Kau pergi kemana memangnya?," Jungkook masih menerka-nerka arah pembicaraan.
"Aku melakukan cuci darah dan ya aku mengidap penyakit kanker rahim. Maafkan aku kook." ucap Ha Yi kemudian menangis.
Bak di hantam batu besar Jungkook merasakan hatinya sakit. Teramat parah, "Kenapa kau tak mengatakan ini Noona?! Kenapa?,"
"Aku kira aku mampu melawan penyakitku ini. Ternyata aku masih lemah, hingga aku berada di titik terakhirku." ucap Ha Yi tersenyum
"Tapi kata dokter aku ini kuat lho. Dokter memprediksi bahwa aku akan bertahan hingga lima tahun. Tapi nyatanya dengan menjalani hidup sehat aku bertahan hingga tujuh tahun dan aku sangat senang ketika tuhan memberiku tambahan dua tahun untukku." lanjut Ha Yi.
Jungkook semakin teriris hatinya melihat Ha Yi yang selalu tegar dan tersenyum walaupun keadaannya sedang tidak baik seperti ini.
"Lalu kebenaran apa lagi yang belum ku ketahui? Katakan sekarang." ucap Jungkook tak kuasa menahan air matanya.
"Tentang Seokjin. Sebenarnya aku tak meninggalkannya begitu saja. Itu semua berawal dari ibunya yang menelfon ku dan mengatakan bahwa aku tak bisa selamanya bersamanya. Ya, memang hubungan kami di tentang pada waktu itu karena aku miskin dan hidup tergantung pada Seokjin. Lalu aku juga tidak ingin hidup orang yang aku cintai tidak bahagia. Saat itu aku berpikir meninggalkan adalah hal baik untuknya."
"Seokjin Hyung tahu tentang ini?," Tanya Jungkook.
"Tidak. Dia tidak tahu." Ucap Ha Yi
"Ah iya, dua jam lagi aku akan melaksanakan operasi pengangkatan kanker. Semoga operasi nya berjalan dengan lancar jika tidak berikan Chip ini pada Seokjin." Sambung Ha Yi.
"Noona, kau pasti selamat aku yakin itu." Ucap Jungkook meyakinkan dirinya dan Ha Yi.
"Takdir tak ada yang tahu Koo," ucap Ha Yi meneteskan air matanya "Jadi kumohon, jika aku tidak selamat berikan ini pada Seokjin. Aku titip Hani ya, jagalah dia. Arachi? Sebelumnya maafkan aku yang selalu merepotkan mu. Terimakasih juga Koo." Ucap Ha Yi tersenyum dan memeluk Jungkook.
"Kau berjanjilah akan selamat demi aku dan Hani, Kumohon Noona."
"Aku tidak bisa berjanji." Lirih Ha Yi.
TBC
Jangan nangis jebal. Ditunggu next nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Untold
Short StoryMenutupi kebohongan selama bertahun-tahun adalah dosa terbesar Lee Ha Yi lainnya. Ia berharap kebohongan ini dapat membahagiakan kekasihnya Yaitu Kang Seokjin. Namun takdir berkata lain ketika keduanya dipertemukan kembali Story' by Moonmicha