Bab. 4

838 43 3
                                    

Hari ini, Talitha tidak pergi ke tempat kursus karena libur tanggal merah.  Ia pun dengan gembira menemui Ernest berharap pria itu akan menemaninya pergi jalan-jalan ke luar untuk melepas penat.

Gadis itu masuk ke kamar Ernest seperti biasa, menuntut intruksi dari pria itu apakah dirinya diperbolehkan masuk atau tidak. Begitu mendengar Ernest mengizinkannya, Talitha kegirangan dan memeluk Ernest dengan sangat erat.

"Sayangku. Aku ingin pergi jalan-jalan." Ujar Talitha manja pada Ernest.

"Apa yang kau lakukan? Kau bisa pergi dengan Mirna dan Arya." Ujar Ernest dingin sambil melepaskan diri dari pelukan menyesakkan itu. Talitha menatap Ernest dengan tatapan yang sungguh menjijikkan bagi Ernest.

"Kenapa? Aku ingin pergi denganmu. Sesekali tidak ada salahnya kau mengajak istri mungilku ini pergi jalan-jalan." Protes Talitha.

"Aku tidak punya waktu untuk hal tidak penting semacam itu." Ucap Ernest sambil membelakangi Talitha.

"Tidak penting? Bagimu, apa aku tidak penting? Kamu pasti bercanda kan?" Tanya Talitha.

"Jika aku bilang tidak, aku tidak akan merubahnya menjadi iya. Kalau kamu ingin pergi, pergi saja dengan mereka!" Ucap Ernest.

"Tapi, bukankah hari ini kamu juga tidak bekerja? Ayolah temani aku sehari saja!" Rengek Talitha seperti anak kecil yang merengek pada ibunya.

"Aku ada urusan." Kata Ernest.

"Kalau aku mengajakmu ke rumah papa, bagaimana? Apa kamu bersedia menemaniku kesana? Sudah lama sejak kita menikah, kita tidak pernah mengunjunginya sama sekali. Aku khawatir diusianya yang sudah menua, papa akan jatuh sakit tanpa kita ketahui. Lagipula orangtua biasanya tidak ingin anaknya tahu tentang keluhan yang dia alami." Ujar Talitha.

"Aku akan pergi ke sana lain hari. Jika kau ingin pergi sekarang, pergilah sendiri!" Ujar Ernest kemudian meninggalkan Talitha dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Sayang, aku tidak ingin pergi sendiri.  Aku nunggu kamu saja." Ujar Talitha tapi tidak ada sahutan dari Ernest, hanya suara air gemericik dari dalam kamar mandi. Kemudian ia keluar dari kamar Ernest sambil memainkan rambutnya, ia agak kecewa hari ini. Tapi, sejak kapan Talitha tidak merasa kecewa mendengar jawaban dari setiap ajakan yang ia lontarkan pada suaminya. Ernest pasti akan menyuruhnya pergi sendiri. Dan selalu seperti itu.

.......

Di dalam kamarnya, Talitha teringat ide Anna untuk mendapatkan cinta dari Ernest. Meskipun agak ragu dengan ide yang Anna berikan tapi, ia juga merasa tidak ada salahnya jika mencoba. Lagipula jika terus diam seperti itu, Laki-laki mana peka dengan keinginan wanita.

"Ok, hari ini aku suruh Ernest antar aku ke mall deh. Akan akan beli gaun seksi untuk menggodanya malam nanti." Ucap Talitha pada dirinya sendiri.

Kemudian ia pergi mandi dan mengganti pakaiannya. Tidak perlu waktu lama bagi Talitha untuk mandi dan berganti pakaian. Talitha bukan type gadis yang suka berdandan apalagi dengan hal-hal yang cukup merepotkan. Paling gadis itu hanya akan memakai bedak dan merapikan bulu alisnya saja.

"Selamat pagi!" Ujar Talitha gembira pada suaminya yang sedang duduk menikmati sarapan paginya.  Ernest melihat penampilan Talitha, kemudian menggeleng pelan seakan jengah melihat tingkah Talitha.

"Aku sudah bilang tidak akan pergi denganmu." Kata Ernest.

"Ayolah, antar aku ke mall saja. Sudah cukup kok. Aku hanya ingin belanja sedikit pakaian." Ujar Talitha.

"Tidak." Jawab Ernest singkat.

"Ya sudah.  Aku pergi sendiri saja." Kata Talitha.

"Kau akan pergi bersama Arya." Kata Ernest.

Young Wife (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang