First Love
Oh Sehun bukan seorang yang jahat pun baik.
Dia hanya seorang yang dingin, kehilangan rasa hangat dari hatinya entah sejak berapa lama.
Dicoret begitu saja dari daftar keluarga hanya karena dia ingin memperjuangkan apa yang ia ingini.
Sebuah seni untuk hidup.
"Apa yang akan didapat dari seorang musisi tanpa masa depan?" perkataan sang ayah masih ia ingat jelas.
Menjadi penerus perusahan adalah satu-satunya yang selalu ditawarkan. Dengan segala hal yang tersedia.
Tapi si bebal Sehun mana peduli.
Dia memilih pergi dari rumah. Meninggalkan segala kemewahan yang dimiliki.
Dia pikir kakaknya yang pertama bernama Kris, cukup dan lebih tepat untuk mengurusi segala kebutuhan diperusahaan.
Hanya saja perkaranya juga penting. Bahwa Oh Corp bukanlah perusahaan berskala kecil.
Kris sudah memegang cabang di Kanada. Bagaimana dengan perusahaan yang berada di pusat Seoul jika bukan si bungsu yang mengambil alih? bahkan Tuan Oh Yunho semakin menua.
Saat itu tiba, dimana Sehun dengan tas ransel siap melangkah pergi, Oh Jaejoong, sebagai ibunya menangis pilu melihat kepergian putra bungsunya.
Hanya saja dia tidak bisa melakukan apapun. Keputusan suaminya adalah mutlak.
Kris dan Jihyo (kakak perempuan Sehun) pun tidak bisa berbuat lebih.
Segala macam rayuan untuk menahan Sehun agar tetap tinggal sudah dilakukan.
Salahkan saja watak keras kepala sang ayah yang kental menurun pada si bungsu.
First Love
Wanita dibawah pohon rindang sana sedang tersenyum dengan cerah, secerah mentari pagi ini.
Kedua temannya disana bahkan ikut tersenyum dangan tulus.
Dia si jenius dari jurusan seni musik. Permainan pianonya sangat luar biasa dan suaranya seindah nyanyian surga.
Musik adalah hidupnya dan sekaligus hal itu juga yang akan membunuhnya secara perlahan.
Dengan tatap mata elangnya yang tajam seorang lelaki menatap dan mengamatinya dengan penuh kekaguman, itu lantai dua bangunan tempat mereka menimba ilmu sebagai mahasiswa dengan jendela yang terbuka.
Tidak aneh rasanya, karena wanita disana bak bunga yang mekar di tanah yang gersang.
Tidak ada satupun lelaki yang dapat melewatkan keindahannya.
Wanita itu Xi Luhan. Anak semata wayang keluarga Xi yang sejahtera.
Siapapun tahu itu.
Mata lelaki itu tak lepas dari bagaimana setiap sudut bibir itu terangkat apik, rambut yang terusik karena angin yang menyapa gerainya indah.
Wanita itu selalu ceria dan mengagumkan.
Jelas tatap yang diberikan begitu kentara tertarik, bahkan tak pernah berkedip sedikitpun.
Oh Sehun kemudian tersentak saat melihat Luhan akan meliarkan pandang padanya.
Jadi dia berbalik pergi sebelum Luhan jelas memergokinya.
Tapi itu sebenarnya hal yang sia-sia, karena sejak awal wanita itu sadar dan merasa diperhatikan.
Jadi Luhan berniat secepat kilat melihat kearah jendela berharap dia jelas melihat rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE (HUNHAN VER)
FanfictionONESHOT Aku begitu pecundang, tapi terima kasih telah mencintaiku.