~Ardian Pratama~

22 1 0
                                    

semoga suka yaa...

Ramainya cafe yang mereka datangi tak bisa menghilangkan suasana tak mengenakkan yang tercipta diantara keduanya. Bahkan mereka belum memesan apapun disana.

Pada akhirnya karena masih bingung dengan situasi yang tak biasa diantara mereka salah satu mereka pun membuka dengan pertanyaan.

"El kamu kenapa jadi tiba tiba diam kayak gini sih? Ayo cerita seperti biasanya kalau kamu ada masalah" kata lelaki bernama Ardian membuka pembicaraan.

Perempuan yang bernama Elina itu hanya diam sambil memikirkan kata apa yang tepat untuk mengutarakan keinginannya.

"Please El kamu kenapa sih sebenarnya?" Tanya lagi lelaki itu yang bingung dengan sikap kekasihnya yang tak seperti biasanya.

"Ar sebenarnya..." akhirnya perempuan itu mengeluarkan suara namun masih pelan.

"Iya kenapa?" Tanya lelaki lagi yang tersenyum karena akhirnya kekasihnya mau bicara.

"Ar sebenarnya aku mau bilang kalau kita udahan aja sampai disini" kata Elina yang akhirnya mengatakan tujuannya.

Ardian yang mendengarnya pun langsung menatap Elina kaget. Ardian bingung dengan situasi yang tiba tiba ini padahal kemarin hingga pagi ini ia merasa hubungan mereka masih baik baik saja. Ia terdiam beberapa saat mencerna kata yang diucapkan Elina. Ditatapnya Elina tajam sambil menelisik jika saja Elina sedang bercanda, namun yang didapatkannya adalah keseriusan. Elina yang ditatap seperti itu pun mulai takut dan bingung karena Ardian masih belum menunjukkan reaksi apapun selain menunjukkan wajah datarnya.

Ardian pun menurunkan tatapannya dan menghela napas sebelum bertanya kembali pada Elina.

"Kenapa?" Tanya Ardian akhirnya setelah banyaknya pertanyaan yang ingin dia utarakan hanya satu kata itu yang mampu keluar.

"Karena sebenarnya aku udah merasa kita nggak bisa lanjutin hubungan kita ini Ardi" kata Elina yang membuat Ardian masih belum puas dengan jawabannya itu.

"Ya aku butuh alasan yang jelas Elina. Karena kurasa kita masih baik baik aja gak ada masalah apapun dan dengan tiba tibanya kamu minta kita udahan. Kenapa Elina??" kata Ardian yang sedikit menaikkan suaranya.

"Ok aku jelasin. Aku udah merasa kita nggak cocok Ar. Kamu selalu sibuk beberapa bulan ini akupun begitu dan membuat kita jarang berkomunikasi. Bahkan saat kita jalan bersama pun kamu pasti akan sibuk sendiri dengan kerjaan kamu. Mama pun udah tanyain aku terus kapan kamu akan serius menikahi aku. Bahkan aku pun mulai lelah menunggu kamu. Setiap aku menanyakan hal itu kamu pasti selalu menghindar. Aku juga butuh kejelasanmu Ardian." Jelas Elina yang akhirnya mengeluarkan alasannya.

Ardian yang mendengar itu pun merasa belum cukup. "Tapi kamu tahu kan bagaimana pekerjaan ku dan kesibukanku bahkan kamu pun selalu bilang mengerti dan kamu baru mengatakan ini sekarang. Dan untuk yang satu itu bahkan kamu juga tahu bahwa aku akan melamar kamu jika aku sudah siap El kamu bahkan alasannya".

"Apapun itu kita sudah tidak bisa melanjutkan ini lagi Ar," ucap Elina kemudian memberikan undangan yang bertuliskan namanya dan nama pria lain yang sudah lama ingin ia berikan pada Ardian namun selalu tidak mendapatkan waktu yang tepat.

Ardian yang melihat itu semakin kaget lagi dan menatap Elina dengan tatapan bertanya apa maksudnya ini?

"Aku akan menikah bulan depan dan itu seminggu lagi. Aku dijodohkan orang tuaku yang sudah tidak bisa menunggu lagi. Aku benar benar minta maaf Ar. Aku nggak bermaksud menyembunyikan ini tapi kamu bahkan baru ada waktu ketemu hari ini. Kalau begitu aku pergi selamat tinggal Ardian semoga kamu mendapatkan kebahagiaanmu juga" Elina pun berdiri dan langsung pergi setelahnya.

KKN (Kuliah Kerja Ngebaperin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang