The Beginning

56 4 0
                                    

Dallas, Desember 2014.

Dallas, 5 Desember 2014.
Hai, namaku Alea Chlak. Banyak orang memanggilku Alea. Tetapi hanya satu dari sekian banyaknya orang yang memanggilku Ale. Dia adalah cinta pertamaku. Dan dia adalah... Ah, lupakan saja. Aku tidak ingin mengungkit masa laluku. Well, sekarang umurku masih 16 tahun. Aku tinggal di Texas, tepatnya di Dallas.

Hidupku hampir sempurna, jika saja dad dan mom tidak berimigrasi ketempat asing ini. Mungkin hidupku sudah sempurna.

Kedua orangtuaku sangat, sangat dan sangat menyayangiku, ya tentu saja, karena aku anak tunggal. Haha.

Selama aku tinggal ditempat asing ini. Aku tak mempunyai banyak teman. Hanya Natalie Amberly satu-satunya teman yang ku punya. Dia begitu cerewet sebaliknya denganku, aku hanya gadis pendiam.

Seseorang mengetuk pintu dengan kasar. Aku menghela nafas jengkel. Kututup diaryku dan bergegas membuka pintu.

"Surprise!" teriak cewek cempreng.

Aku menutup telinga. "Hai Natalie, apa yang sedang kau lakukan disini?" tanyaku masih menutup kupingku.

Natalie membulatkan matanya dan mengendus kesal. "Apakah kau tak tahu? Hari ini Shopie berulang tahun dan dia mengundang seangkatan. Termasuk kau dan aku." ucapnya sambil memberi gesture pada tangannya.

Aku membuka pintu kamarku, bermaksud untuk memberi jalan untuk Natalie. Dia melepaskan high heelsnya dan melemparkannya kesembarangan tempat. Dia membalikkan tubuhnya sambil mengangkat tangannya sepinggang juga mengangkat alis sebelah kanannya.

"jadi kau ingin berpakaian seperti apa?" tanyanya jengkel melihat responku hanya bengong.

Natalie menutup pintu dengan kakinya, lalu menarik tanganku menuju lemari pakaian. Sebelum menuju lemari pakaian, dia melirik diaryku.

"jadi kau masih menyukai pangeran di masa lalu mu itu heh"? Tanyanya sambil membuka lemari dan mengacak-acak isinya. "tak kau sadari, Max menyukaimu hm?" Lanjutnya.

"aku tahu." jawab ku enteng.

"lalu? Kau tak berusaha memberikan respon terhadapnya?" tanyanya sambil memilih-milih mini dress yang cocok untukku.

"aku tak menyukainya, jadi aku tak memberikan respon terhadapnya." jawabku polos.

Natalie menepuk jidat nya. "sungguh kau sangat polos. Cobalah dress ini." sambil memberikan mini dress biru langit kepadaku.

Aku memakainya, dan memantulkan diri di cermin. Sungguh ini adalah dress terbaik yang pernah aku lihat. Mengapa aku tak tahu bahwa aku memiliki dress secantik ini?

"bagaimana kau menemukan mini dress ini?" tanyaku.

Natalie terkekeh. "tentu saja aku menemukannya di dalam lemari bodoh." jawabnya sambil mengambil majalah Vogue dan duduk dipinggiran kasur.

Aku masuk kekamar mandi. Membersihkan tubuhku. Tak lama kemudian aku keluar kamar mandi sudah mengenakan mini dress biru langit.

Aku duduk di depan meja riasku. Didepan ku ada pantulan diriku. Natalie melempar majalah Vogue ke meja belajar lalu menghampirku.

"ada yang bisa ku bantu?" tawaranya.

Aku tersenyum. Natalie mulia menyihirkan wajahku. Jujur saja aku tak begitu suka berdandan, berbeda dengan Natalie. Kesekolah pun dia tetap menggunakan make-up.

"selesai." ucap Natalie sambil memutarkan bangku yang kududuki kearah cermin. "aku tunggu di dalam mobil ya." lanjutnya sambil mengambil high heelsnya bergegas turun.

"Hey! Apakah kau sudah membeli kado?" teriakku.

"sudah, aku juga membelikan untuk mu." teriaknya dari bawah.

Aku mengambil handphone dan dompet, lalu memasukkan semua ke dalam tas kecil berbentuk hati. Aku memakai high heels berwarna putih-biru. Kemudian menulis pesan untuk mom. Kutempel pesan itu di depan pintu kamarnya. Lalu bergegas turun. Tak lupa mengunci pintu depan. Dan masuk kedalam mobil berwarna merah. Dan mobil itu melaju dengan cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang