SD - Chapter 2 : 1st

12.2K 1.9K 611
                                    

Play List : I Like You So Much, You'll Know It - Ysabelle Cuevas

*****

"Istirahatlah. Besok aku akan kembali ke sini di jam yang sama." Harvard mencium kening Summer lembut. Kemudian beranjak pergi meninggalkan apartemennya.

"SUMMER HANSEN, JELASKAN APA YANG TERJADI DIANTARA KALIAN?" Teriak Judith excited dan tidak sabar.

Selamat membaca ❤️❤️❤️

🌺🌺🌺

Dear Diary...

1 tahun pertama...

Summer Caitlin Hansen.

🌺🌺🌺

'You are My Flower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'You are My Flower...
Happy 1st Anniversary, Ms. Hansen.'

Senyum lebar terbit di bibir Summer dengan kedua pipi merona merah jambu ketika mendapati satu bucket bunga mawar merah muda berada di atas meja kerjanya. Tapi bukan bunganya yang membuat Summer tersipu bahagia, namun kata-kata singkat yang tertera pada sebuah kartu ucapan yang terselip di atas bunga.

Singkat, tapi sangat romantis. Atau lebih tepatnya, prianya mencoba romantis. Hal yang selalu Summer tuntut selama setahun mereka bersama.

Summer meraih buket bunganya. Mencium baunya dengan bibir tidak berhenti tersenyum manis.

"Wangi sekali. Apa ia menyemprotkan minyak wangi mahalnya pada bunga ini?" Gumamnya sembari menaruh kembali bucket bunga mawar merah mudanya ke atas atas meja. Fokusnya kembali pada kartu ucapan di tangannya.

Harvard memang tidaklah sesempurna Pangeran Negeri Dongeng. Ia pria yang kaku, namun sekalinya berbuat manis selalu berhasil membuat hati Summer meleleh bak es krim atau mentega yang dipanaskan di atas wajan. Seperti sekarang.

"Kau memang sangat beruntung,-"

Summer sedikit mendongakkan kepalanya kala mendengar suara Judith yang tengah berdiri diantara sekat kubikelnya.

"Kekasihmu seorang Bos. Pengusaha muda yang sukses, tampan, berkarisma, dan ia sangat memujamu. Hey Summer Hansen, kau membuat semua wanita di kantor ini begitu iri padamu."

Summer mengalihkan kembali perhatiannya pada tulisan indah di kartu ucapannya.

"Dan mereka juga membenciku secara diam-diam. Para wanita itu sering menggosip yang tidak-tidak tentangku di belakang." timpal Summer ringan.

Judith tertawa kecil. "Itu karena mereka menganggapmu munafik."

Summer mendelik. Tapi Judith tidak terpengaruh dengan terus mengeluarkan suaranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Summer Diaries (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang