-Why did I meet you now?
Should I be thankful that I at least met you now?-
· ┈┈┈┈┈┈ · ꕥ · ┈┈┈┈┈┈ ·
Pernahkah kalian mencintai seorang idol? Bukan sebagai fans, tetapi sebagai wanita? Ya, itu aku. Jeyara Adinaya. Seorang wanita yang mencintai idolanya sebagai pria.
Namanya Jung Jaehyun, soloist asal Indonesia yang berdarah setengah Korea Selatan. Awal aku mengenal Jaehyun adalah dari single debutnya yang berjudul "Try Again". Awalnya aku hanya menyukainya karena ia tampan dan pandai menyanyi, tapi lama-kelamaan aku mulai menyukai segala sisi yang ia punya.
Bagaimana ia tertawa, bagaimana ia tersenyum. Aku akan merasa senang kalau ia juga senang, dan akan sedih setiap ia sedang dalam kondisi tidak baik. Tentu saja aku juga akan marah kalau ada yang berani macam-macam dengannya.
Jung Jaehyun sudah merupakan separuh dari jiwaku. Ialah semangat hidupku saat ini. Meski kata orang-orang aku tidak mungkin bisa bersamanya, aku ingin mencobanya. Aku mulai merubah penampilanku perlahan, mulai mempperhatikan berat badan, kebersihan, dan pola hidup.
Tentunya aku juga semakin rajin bersekolah, karena siapa lagi kalau bukan Jaehyun?
"Jey lo denger tadi gue ngomong apa?"
Ini Jeno, sahabat masa kecilku yang juga merupakan tetangga depan rumahku. Saat ini aku sedang bekerja paruh waktu di café milik kakaknya, Kak Doyoung. "Denger kok, Ice Americano satu sama Vanilla latte satu kan?" tanyaku memastikan. Jeno tersenyum kecil sambil menggeleng. "Gue bilang Ice Americano satu sama Hazelnut Latte, bukan Vanilla" kata Jeno lalu mengusap kepalaku pelan sambil melepas earphone yang menyumbat telingaku saat ini. "Earphonenya lepas dulu, nanti dipake lagi" katanya lalu beralih lagi ke dapur.
Ah, aku hanya tinggal berdua dengan kakak laki-lakiku, Kak Johnny. Kedua orang tuaku? Mereka meninggal karena kecelakaan pesawat saat akan ke Ceko. Alhasil perusahaan ayahku di pegang oleh Kak Johnny.
Aku sebagai adik perempuan juga tidak ingin Kak Johnny kesusahan. Menjadi fans tentu saja akan ada banyak pengeluaran, misalnya untuk album, konser, dan hal-hal lainnya. Aku melakukan banyak pekerjaan paruh waktu di waktu luang, seperti tadi bekerja di café Kak Doyoung. Terkadang aku juga menjadi supir taksi atau bekerja di hotel sebagai pelayan.
Kalau ditanya, apa mimpiku? Aku akan menjawab menikahi Jung Jaehyun. Aku selalu menjawab pertanyaan seperti itu semenjak aku SMP kelas 9 (ngomong-ngomong aku dan Jaehyun berbeda 5 tahun).
Dulu aku adalah anak yang sangat tomboy dan kasar? Karena itu teman-temanku selalu mengatakan bahwa mimpiku itu hanya "halu" belaka.
"Hahah lo? Sama Jaehyun? Emang dia mau gitu sama lo?"
Tak jarang orang mengatakan itu padaku. Dari situlah tekadku muncul, aku ingin membuktikan kalau mereka salah. Bagaimana kalau aku benar-benar akan bersama dengan Jung Jaehyun? Aku menyadari bahwa tindakanku diluar akal sehat, tapi aku ingin mencobanya. Kalau aku tidak mencobanya aku tidak akan tau.
Dan juga dari situlah, entah kenapa aku mulai belajar mencintai diri sendiri? Aku mulai memperhatikan setiap hal kecil yang kulakukan. Ternyata itu sangat menyenangkan juga kalau dipikir-pikir.
Tapi, mimpi indah itu mendadak dihancurkan oleh semesta.
Tepat setelah aku pulang dari café Kak Doyoung, muncul notifikasi dari ponselku. Sebuah berita. Berita yang cukup membuatku ingin membunuh diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would be better || Jaehyun
Fanfiction"Jika kita bertemu di tempat yang lebih indah, itu akan terasa sangat menyenangkan, kita bisa mencintai satu sama lain" . . p.s. : akan ada sedikit AU . . Happy reading! ^^