Seandainya aku memiliki pilihan untuk terlahir kembali, maka akan kubuat diriku menjadi sekarang ini.
Nadi yang berdetak namun dingin.
Tenggorokan kering, iris menyala redup.
Perwujudan antara fana dan kekal.
Seringkali aku bingung mengapa hidupku bisa sangat rumit tepat disaat umurku tujuh belas. Serumit mencari jarum di tumpukan jerami. Seperti dibaku hantam oleh ribuan ton besi. Realisasi yang tak bisa diakal. Kenormalan yang kudapat selama ini berputarbalik dan itu menjadi bumerang bagi diriku sendiri.
Aku, bernapas berat diikuti oleh tatapan tajam manik keemasan, membara marah. Melihatku seakan aku adalah makhluk terakhir yang akan binasa bersamanya.
Garis bibirku melengkung naik, "Aku siap,"
Ia terdiam, tanda bahwa ia sudah mengira bahwa jawabanku akan tetap sama. Takkan pernah berubah. Bahkan jika ia berbuat nekat maka aku akan lebih nekat. Bilang saja aku keras kepala, karena akan selamanya seperti itu.
Surai hitam kecoklatannya menyentuh dahiku. Bisa kurasakan emosi yang bercampur dalam dirinya. Marah, sedih, kecewa, semua bercampur menjadi satu.
Pria berumur 254 tahun yang tak kunjung menua itu kembali menatapku. Memaksaku untuk melihat semestanya yang abu-abu.
Lambat laun, kudengar suara parau keluar dari mulutnya.
Ia terisak.
♚
"Selamat tinggal, Lara,"
♚
CANDLELIGHT
Written by PEACHESHIM
◆2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Candlelight | HUENINGKAI
FanficSeharusnya kepindahan Lara ke Stoneston menjadi sebuah anugrah baginya. Tak ditindas lagi, teman yang baik, guru yang ramah, pesta malam minggu, dan liburan musim panas. Oh, juga satu lagi, lelaki abadi itu. -TXT vampire, werewolf AU Inspired by St...