0.0

245 38 2
                                    





Pagi hari.  Berarti sudah sehari mereka di perjalanan, rasa lelah terasa berjam jam yang lalu, mereka ingin istirahat sejenak tapi itu akan memperlambat perjalanan mereka

Di mobil Jake sekarang Heeseung yang menyetir, Daniel juga yang awal awalnya terus berceloteh sekarang diam, lesu, kepalanya menyender pada pundak Taki. Sebenarnya Taki pegal menopang kepala Daniel, tapi melihat Daniel yang terus menghela napas lelah, dia terpaksa

"Jake ini masih lama Tah?" tanya Geonu di belakang

"Kurang lebih iya, kita sekarang ke pelabuhan Lillat" seru Jake

Geonu membelalakkan matanya "Loh?? Lo gak bercanda kan, kenapa gak ke pelabuhan yang lain? Kenapa harus Lillat?" Pasalnya pelabuhan itu salah satu pelabuhan teramai, butuh waktu lama untuk menunggu bahkan berjam jam

"Ya gimana lagi" Heeseung menimpa "pelabuhan yang lain udah di tutup enam tahun yang lalu"

"Tapi kan—argghh tau ah gelap" Geonu cemberut, berarti masih lama mereka sampai ke hutan itu

"Sabar kak, kali aja sekarang gak seramai dulu" ucap Jungwoon














Mereka telah sampai di pelabuhan Lillat, pelabuhan satu satunya untuk menyebrang ke pulau seberang, maka dari itu pelabuhan ini selalu ramai dan ramai.

Seperti sekarang, mereka hanya menganga melihat banyak sekali orang disini, bukan hanya definisi banyak, tapi ini banyak sekali. Jika di hitung oleh Jungwon, satu, dua, tiga, empat, lima ahhh pokoknya banyak

"Gila aja lo, mau nunggu sampe kapan kita?" seru Jay berkacak pinggang

"Iya Jake, waktu kita gak lama" timpa Sunoo "katanya mau nyampe disana pas bulan purnama?"

"Lah iya juga, nanti malam kan bulan purnamanya" Niki melihat handphonenya "sekarang jam sembilan pagi jadi kita cuma punya waktu 11 jam lagi"

Jake terlihat berpikir "tapi kita gak ada jalan pintas lagi"

"Kata siapa?" Kei tiba tiba menyahut










"Liat disana ada jembatan gantung"
















Demi gedung mnet kebakar!, Mereka senang sekali, sampai sampai lelah mereka rasanya hilang seketika

Setelah melihat jembatan gantung yang di tunjuk oleh Kei, mereka langsung pergi dari pelabuhan itu, melintasi jembatan berwarna kuning, terlihat tua tapi tidak ada kerusakan sedikitpun, sepertinya jembatan ini tua tidak terpakai

"Untung aja ada jalan pintas" seru Niki melihat ke arah jendela, di sana terlihat pelabuhan Lillat yang sangat ramai "kalo diliat disini orang orang itu serasa semut ya"

Sunghoon terkekeh "apalagi kalo di atas pesawat kali ya, pasti segede kutu" Ucapan Sunghoon membuat yang lain tertawa, karena mood mereka sedang baik semua membuat candaan masing masing

Sampai sampai mereka tidak sadar, saat mereka melewati pertengahan jembatan gantung itu




















Jarum kompas Sunghoon kembali bergerak tak tentu arah



















"Kalian cape ga?"

"Cape lah, punggung gue remuk anjir" Kei menjawab pertanyaan Heeseung, lalu mengambil ransel yang ada di bagasi mobil

Iya, mereka sudah sampai tapi hanya di pulaunya saja, letak jelas hutan yang mereka cari tidak tahu dimana

DieLilac || I-LAND-ot12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang