Hello, Sayang! Bab 1 - Permulaan 🌷

5.3K 578 59
                                    

Yuk kenalan sama visual tokohnya dulu.

Yuk kenalan sama visual tokohnya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devon Alexander

Devon Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amelia Sahara

*Visual sejuta umat, tapi wajah mereka ini memang yang paling cocok buat jadi Devon yang angkuh dan sombong. Sementara Amelia, meski tangguh ia kerap terlihat rapuh.

___Enjoy!___














Suatu pagi yang cerah, di tengah hiruk pikuk kesibukan ibu kota di pagi hari, seorang wanita tengah berjalan tergesa dengan seragam batik berwarna merah muda dipadukan rok di atas lutut berwarna abu-abu.

Ia dengan sigap menyalip beberapa pejalan kaki hingga kini sampai di tujuan utamanya yaitu sebuah pusat perbelanjaan tempat ia bekerja.

Sebut saja Amelia Sahara, wanita berumur dua puluh lima tahun dengan wajah manis yang memiliki lesung pipi di sebelah kiri. Rambutnya yang berwarna kecokelatan ia gelung hingga membentuk sanggul tinggi yang makin mengekspos leher putih jenjangnya.

Kini, wanita itu sedang sibuk membenahi penampilan di dalam kamar mandi khusus pegawai. Ia memoles lipstik merah menyala di atas bibir tipisnya serta merapikan rambutnya sekali lagi.

Setelah merasa cukup, ia keluar dan menuju meja kasir di mana ia berkerja selama sebulan ini.

"Nan, tumben di depan rame," ucap wanita yang kerap disapa Mely pada teman sejawatnya yang kini sedang merapikan bilik.

"Dateng-dateng bukannya ngucapin selamat pagi, malah kepo," sahut Nanda mencibir.

Mely mencebik sambil memeriksa ponsel, mengantisipasi siapa tahu ada panggilan dari sekolah seperti beberapa waktu lalu. Bocah kecilnya itu selalu tak bisa diam jika diganggu temannya.

Seperti minggu lalu saat ia dipanggil kepala sekolah karena Vindra mendorong temannya hingga jatuh dan terluka karena mengolok-oloknya yang tak punya ayah.

Hello, Sayang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang