Appa akan pulang
Kalimat terakhir yang Kim Jennie dengar ketika ia menyaksikan Ayahnya tiba-tiba di bawa paksa oleh polisi.
Wajah gadis kecil itu memerah, menangis hebat karena tidak percaya hal ini terjadi menimpa orang tua satu-satunya yang ia miliki.
"Appa tolong pulang, juseyoo." Kim Jennie mencoba menyusul Ayahnya. Ia menuruni anak tangga dengan sekuat tenaga padahal kakinya saat itu sedang terkilir karena jatuh dari sepeda.
"Apppaaa..." Rengek Kim Jennie. Ia tak kuasa menahan beban tubuhnya hingga jatuh terduduk sambil menangis. Dan yang paling menjerit hatinya melihat itu adalah Ayahnya. Kim Jae Sung mengangguk pelan, mencoba mengatakan bahwa semuanya tidak apa-apa, dia akan segera kembali secepatnya dan mereka dapat menyantap makan malam bersama seperti biasa.
Namun perkataan itu, tak pernah terwujud. Kim Jae Sung tak pernah pulang lagi. Dia tak pernah pulang seperti janjinya pada putri satu-satunya dan sejak hari itu, kehidupan Jennie kecil berubah total semuanya.
Ia menanggung beban menjadi anak pembunuh.
Sebuah panggilan yang amat sangat menyakitkan jika di dengar.Bully-an secara verbal dia dapatkan dan membuatnya menjadi anak pendiam. Gadis itu tidak lagi pandai bergaul dan selalu memilih sendirian.
Waktu terus akan berdetak, tidak peduli bagaimana kerasnya hidup yang menimpa. Kim Jennie menjadi sebatang kara, dia hanya bisa ikut tinggal bersama tetangganya yang berbelas kasih. Namun, ajakan tinggal bersama bukan berarti gadis itu dapat keluarga baru yang menyayanginya.
Jennie hanya menjadi alat perbudak untuk menjaga sebuah toko. Mengerjakan Pr anak perempuan yang seusia dirinya dan membantu pekerjaan rumah tangga hingga rasanya tulang-tulang kecil gadis itu ingin lepas saking lelahnya.
Kehidupan Kim Jennie terus berlanjut, dan beban kehidupan menyertai di pundaknya. Beban kehidupan yang mungkin jika orang lain yang menerimanya akan bunuh diri dengan melompat ke dalam sungai Han.
Ah, hal itu pernah terbersit di hati kecil gadis itu.
Namun, sebuah cahaya ucapan mendiang ibunya teringat dibenaknya,
"Bagaimanapun caranya, Jennie harus bahagia"
Dan berbekal satu kalimat itu, gadis kecil yang tidak tahu bahwa dunia itu kejam bagi orang-orang yang lemah, pelan-pelan bisa menyambung hidupnya. Bisa bernafas meski setiap satu tarikan nafas membuat sesak di dada. Meski tiap malam dia selalu menangis, mengharap ayahnya akan kembali dan melanjutkan kehidupannya sebagaimana kehidupan normal orang lain.
Kim Jennie tidak percaya Ayahnya pembunuh. Ya, Gadis itu tidak percaya. Memang seharusnya begitu bukan? Jika iya. Maka secara harfiah dan lahiriah dia akan menyandang status sebagai anak pembunuh. Dan satu-satunya jalan menentang semua status itu, adalah dengan tidak mempercayainya.
***
Tbc
YOU ARE READING
Begin Again
ФанфикMin Yoongi akan membalas dendam apa yang sudah di renggut dari kehidupannya. [Min Yoongi & Jennie Kim]