"Here's a thing mr Theo. I'm not your toys and also i'm not your merchandise." -Ji
"Here's a deal Miss J, i can make you fall in love with me with trial one month. If you're falling in love with me you have to be mine." -Theo
"Alright, but i'm sure...
Jiselle melangkahkan kakinya menuju Bank tempat ia menyimpan uangnya. Ia menemui pemilik Bank tersebut yang selalu ia berikan uang tutup mulut sebesar $200.000 setiap Jiselle mendapatkan uang dari misinya.
Ia menarik uang cukup banyak karena ia harus memberikannya ke kakak angkatnya. Dan sebagai uang sewa dirinya. Karena Jiselle tidak akan kembali ke mansion megah milik Stephen.
Ia cukup sakit hati melihat pengkhianatan yang dilakukan Stephen kepadanya. Jiselle menggunakan gaun berwarna merah yang memperlihatkan pundaknya dan juga lehernya yang penuh dengan bercak merah akibat kegiatan panasnya malam tadi.
Jiselle memasuki bank tersebut melalui pintu belakang dan langsung menemui pemilik bank tersebut.
"Bonjour." Ujar Jiselle sambil menghampiri lelaki paruh baya yang sudah mengenal Jiselle. Ia menyerahkan kartu berwarna hitam. Lelaki tersebut langsung memahami apa yang Jiselle maksud. Ia mengeluarkan uang Jiselle sebanyak $2.000.000 lalu Jiselle memberikan upahnya seperti biasa dan ia meninggalkan lelaki itu.
"Merci." Ujarnya sebelum ia benar-benar meninggalkan lelaki itu.
Jiselle melangkahkan kakinya menuju rumah kakaknya yang berada tidak jauh dari bank tersebut.
Hanya perlu menempuh jarak beberapa meter hingga ia sampai di rumah kakaknya.
Jiselle terlihat kacau. Wajahnya tidak berseri-seri. Matanya berkaca-kaca dan ada secercah perasaan ingin memutuskan urat nadinya. Jiselle mengetuk pintu rumah kakak angkatnya dan terlihat menahan tangisannya. Hingga akhirnya pintu rumah kakaknya terbuka dan menampilkan seseorang rupawan didepannya.
"Oppa..." Panggil Jiselle dengan nada murungnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tempat yang berbeda menampilkan seseorang lelaki tampan yang bernama Theo itu. Ia nampak seperti sedang menunggu seseorang.
Seseorang yang ditunggu Theo telah datang dengan wajah sumringah. Ia menanti saat-saat ini. Saat-saat yang ditunggunya untuk merebut hati yang ia idam-idamkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nona Irene anda telah datang. Saya sangat senang anda berada disini." Ujar Theo sambil mengecup punggung tangan milik wanita itu.
"Saya juga sangat senang bisa berada didepan anda dengan selamat." Ungkap Irene. Irene sambil melepaskan pakaian atasnya. Tangan Theo merengkuh pinggang mungil milik wanita itu.