-1-

39 6 2
                                    

°Awal Baru°
---

Tuhan menciptakan keajaiban di setiap bagian di bumi ini
***


PUKUL 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PUKUL 06.15 seorang perempuan berdiri di halte menunggu bis dengan wajah masam. Karena Dia sudah menunggu lebih dari sepuluh menit bis tak kunjung datang juga.

Perempuan itu tersenyum saat bis yang ditunggunya datang. Dia pun beranjak dari duduk dan melangkahkan kakinya mendekati pintu masuk bis.

Dia duduk dan hanya diam, sesekali Dia melihat pemandangan dari jendela atau tersenyum kepada orang di dekatnya. Dari senyumnya, kita bisa melihat sifatnya yang ramah.
Mungkin.

Perempuan itu telah turun dari bis. Dengan santai Dia memasuki area sekolah barunya.

Perlahan, Dia melangkahkan kakinya mencari ruang guru dengan earphone yang sudah terpasang di telinga.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sebagai murid pindahan. Dia akan memulai segala hal baru di hari ini, untuk itu Dia berpesan pada dirinya agar menyiapkan sesuatu yang sangat penting, yaitu rasa percaya diri dalam menghadang masa depan yang akan Dia hadapi.

Tak perlu waktu lama perempuan itu menemukan ruang gurunya. Saat Dia akan mengetuk pintu, seorang perempuan berhijab yang sudah berumur menepuk pundaknya dari samping. Perempuan yang ditepuk itu memutar tubuhnya menghadap orang yang menepuknya tadi sambil melepaskan earphone.

Perempuan berhijab itu memperhatikannya dari bawah, ‘’Siapa kamu?’’ tanyanya dengan suara lembut dan senyuman yang tercetak jelas di wajahnya yang mulai keriput.

Dengan sopan perempuan itu tersenyum dan memberi salam, ‘’Selamat pagi, perkenalkan saya Ferisha Franscesca, murid baru di sini,’’

‘’Baiklah.. silahkan masuk,’’

Cesha mengangguk dan masuk mengikuti langkah perempuan berhijab itu.

***

Urusan di ruang guru telah usai, Cesha pun berpamitan untuk keluar. Saat Cesha akan menutup pintu, Seorang laki-laki tua yang memberi penjalasan tadi memanggilnya, ‘’Mungkin.. kamu akan mengalami saat-saat yang berat disini… Semangat!!’’ ujarnya. Cesha hanya tersenyum sebagai balasannya.

“Sekolah baru… Kelas baru… Teman baru…. Awal yang baru. Okehh semangat!!’’ ujarnya pada diri sendiri sambil terus berjalan di koridor sepi menuju ruang kelasnya.

Sesampainya di depan ruang kelas barunya, Cesha menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Kemudian, Cesha mengetuk pintu, menunggu seseorang mendengarnya dan membukakan pintu untuknya.

Munculah laki laki berumur sekitar setengah abad mungkin. ‘’Oh murid pindahan ya, kenapa baru datang?’’ tanyanya dengan arah pandang melihat jam ditangannya. Cesha hanya mengangguk sambil tersenyum.

LIFE IS DYNAMITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang